KAI Logistik, dan Gobel Group Tandatangani MoU untuk Dukungan Green Logistic

Oleh : Nina Karlita | Senin, 26 Agustus 2024 - 11:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - KAI Logistik, Gobel Group, dan dua anak perusahaannya, PT Panasonic Gobel Indonesia dan PT Gotrans Logistics International, telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk meresmikan kerjasama multipihak yang bertujuan mendukung green logistic di Indonesia.

Dalam kemitraan ini, PT Panasonic Gobel Indonesia akan mengalihkan moda transportasi pengiriman barang dari truk ke kereta api, bekerja sama dengan KAI Logistik pada rute Jakarta-Surabaya. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi emisi karbon dan mendukung akselerasi ekonomi hijau untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. 

Menurut Fredi Firmansyah, Direktur Utama KAI Logistik, moda kereta api memainkan peran penting dalam green logistic. Satu rangkaian kereta api dapat mengangkut barang setara dengan 60 truk, sehingga berpotensi besar dalam mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi transportasi. 

"Selain itu, pengalihan ini juga akan memperbaiki keselamatan dan keamanan serta mengurangi beban pada infrastruktur jalan,” kata Fredi di sela-sela penandatangangan MoU di Terminal Barang Sungai Lagoa, Tanjung Priok, Jakarta (19/08/2024).

Sementara Hiramsyah S. Thaib, President Director & Group CEO Gobel Group, menilai kemitraan ini mencerminkan komitmen Gobel Group terhadap green logistic. 

"Kami menghargai partisipasi semua pihak yang terlibat dan percaya bahwa kolaborasi ini akan memotivasi sektor swasta untuk berkontribusi lebih dalam inovasi dan keberlanjutan,” kata Hiramsyah.

“Kolaborasi ini mendukung komitmen kami untuk keberlanjutan lingkungan dan efisiensi bisnis. Ini juga sejalan dengan program GREEN IMPACT global kami, yang bertujuan mengurangi emisi CO2 dari produk dan proses produksi kami,” tambah Heru Santoso, Vice President Director PT Panasonic Gobel Indonesia.

Kemitraan ini juga diharapkan dapat mengatasi tantangan lingkungan yang dihadapi sektor logistik, yang menyumbang sekitar 27% dari total emisi karbon, dengan 90% di antaranya berasal dari transportasi darat. 

Pengalihan moda dari truk ke kereta api dapat mengurangi emisi karbon hingga 70%, serta menekan biaya operasional hingga 6% dibandingkan dengan moda transportasi sebelumnya.

Inisiatif ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan layanan logistik dengan menghemat biaya pengiriman hingga Rp745.000 per perjalanan. Penerapan prinsip ekonomi hijau diperkirakan akan memberikan manfaat ekonomi jangka panjang, termasuk pertumbuhan PDB rata-rata sebesar 6,3% antara 2025 hingga 2045 dan penciptaan 1,7 juta lapangan kerja baru.