Membaca Nyaring di Pekanbaru, Upaya Mencegah Stunting dan Meningkatkan Literasi Anak

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 22 Agustus 2024 - 00:54 WIB

INDUSTRY.co.id - Pekanbaru, Riau – Membaca Nyaring, sebuah metode yang melibatkan pembacaan cerita dengan suara lantang, dianggap efektif dalam mencegah stunting dan memperkuat literasi anak. Pada fase kritis 1.000 hari pertama kehidupan, stimulasi motorik melalui kegiatan ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak.

Mimi Yuliani, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, menyatakan bahwa masa usia 0-6 tahun adalah periode emas dalam pertumbuhan anak secara neurologis. 

"Masa ini sangat krusial, dan peran orang tua dalam mendongeng dan bercerita sejak masa kehamilan bisa merangsang otak bayi serta memperkuat ikatan emosional antara ibu dan anak," ujarnya dalam acara peluncuran program Membaca Nyaring di Pekanbaru, Rabu, 21 Agustus 2024.

Program Membaca Nyaring ini kini menjadi bagian dari Gerakan Indonesia Membaca (GIM), sebuah inisiatif yang menargetkan peningkatan budaya baca di seluruh Indonesia. 

Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpustakaan Nasional, Nurhadisaputra, menyebutkan bahwa penguatan literasi dan budaya baca merupakan salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2045.

"Literasi, kreativitas, dan inovasi adalah pilar utama dalam mencapai Indonesia Emas 2045," jelas Nurhadisaputra. Ia menegaskan bahwa literasi harus ditumbuhkan melalui kerjasama antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, dengan harapan dapat membangun generasi yang cerdas dan beradab.

Sejak diluncurkan, Gerakan Indonesia Membaca telah menarik partisipasi aktif dari lebih dari 75.520 peserta, menunjukkan antusiasme masyarakat dalam meningkatkan minat baca. 

Pelatihan Membaca Nyaring, yang melibatkan instruktur dari komunitas literasi seperti Reading Bugs dan Read Aloud, serta pustakawan dari Perpustakaan Nasional, dirancang untuk memberikan edukasi kepada orang tua, guru, dan pustakawan tentang pentingnya membaca dengan suara lantang bagi anak-anak.

Helena Magdalena, instruktur Read Aloud dari Pekanbaru, menjelaskan bahwa Membaca Nyaring bukan sekadar aktivitas membaca, tetapi juga cara untuk mengembangkan keterampilan berbahasa, memperluas pengetahuan, serta menumbuhkan empati dan kesadaran sosial pada anak. 

"Kami juga menggabungkan kegiatan membaca dengan permainan seperti Bookish Play, yang mengintegrasikan unsur-unsur buku dalam aktivitas bermain," tambahnya.

Pelatihan ini juga menekankan peran penting orang tua sebagai guru pertama dan teladan bagi anak. Menurut Juliani Budihardja dari Komunitas Reading Bugs, Membaca Nyaring dapat membantu anak meningkatkan kemampuan mendengar, menambah kosakata, dan membangun keberanian untuk berbicara di depan umum, yang semuanya penting dalam proses belajar membaca dan menulis.

Metode Membaca Nyaring diawali dengan pengenalan judul buku, penulis, dan ilustratornya, sebelum cerita dibacakan dengan suara lantang. Tujuannya adalah untuk melibatkan anak-anak dalam proses membaca dan menumbuhkan minat mereka terhadap buku sejak dini.

"Kegiatan membaca harus diupayakan secara aktif dan konsisten agar anak-anak mengembangkan kecintaan terhadap membaca," tutup Pustakawan Perpusnas, Cintia Septiani, dalam pelatihan tersebut.