Strategi Ciamik Menperin Agus Perkokoh Kinerja Gemilang Industri Logam Dasar

Oleh : Candra Mata | Rabu, 21 Agustus 2024 - 20:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan bahwa industri logam dasar terus konsisten menunjukkan kinerja yang gemilang. Dimana pada semester I tahun 2024 pertumbuhan sektor industri logam mencapai angka 18,07 persen, paling tinggi dibanding sektor industri lainnya.

"Pertumbuhan ini didorong tingginya permintaan domestik dan luar negeri. Komoditas logam dasar juga mengalami peningkatan volume ekspor yang cukup tinggi dengan mencapai 25,2 persen untuk logam dasar besi dan baja, serta 24,29 persen untuk pengecoran logam," tutur Menperin Agus dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (21/8).

Untuk menjaga performa, Menperin menegaskan bahwa Kementerian Perindustrian akan terus berupaya menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui pelaksanaan berbagai program dan kebijakan strategis dengan tujuan pembangunan industri manufaktur yang berkelanjutan dan berdaya saing global.

“Untuk memperkokoh industri logam dasar, yang menjadi salah satu concern Kemenperin adalah menyiapakan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten,” tegas Menperin.

Tempa Kompetensi SDM Industri Baja

Kepala Pusat Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri (PPVI) Kemenperin Wulan Aprilianti Permatasari dalam keterangannya menyampaikan bahwa dalam untuk mencapai concern tersebut, Kemenperin menyediakan dan meningkatkan kompetensi calon SDM industri agar semakin produktif dan berdaya saing, salah satunya dengan menyelenggarakan berbagai program, di antaranya melalui pendidikan vokasi reguler, kelas khusus industri, pendidikan setara Diploma 1 dan pelatihan jangka pendek. 

“Saat ini telah dilaksanakan program kelas industri baja di Politeknik Industri Petrokimia Banten yang bekerja sama dengan PT. Krakatau Posco,” ujar Wulan.

DImana pada kegiatan establishment Kelas Teknologi Industri Baja (KTIB) di Politeknik Industri Petrokimia Banten di Serang bertujuan untuk memberdayakan SDM daerah.

“Dari 20 orang peserta yang telah lolos seleksi dan tergabung di kelas ini, mayoritas adalah para calon mahasiswa dari wilayah Provinsi Banten dan beberapa wilayah lainnya. Kami mengutamakan pemberian kesempatan bagi putra-putri terbaik daerah setempat untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan daerahnya melalui perusahaan yang berada di wilayah sekitar tempat tinggal mereka,” paparnya.

Lulusan kelas khusus industri yang memenuhi kriteria tersebut bisa mendapatkan pengalaman bekerja lapangan di Krakatau Posco. Selanjutnya, melalui kerja sama ini, diharapkan tenaga kerja unggul industri baja Indonesia dapat menjalankan program kerja langsung di Posco Korea dan perusahaan baja mitranya.

“Sebagai kelas industri pertama di Politeknik Industri Petrokimia Banten, saya berharap program ini dapat berjalan dengan baik sehingga akan membuka peluang pengembangan kelas-kelas industri lainnya,” ujar Wulan.

Perjalanan Politeknik Industri Petrokimia Banten ini sendiri menurutnya masih sangat panjang, untuk itu perlu mempersiapkan diri dalam mewujudkan ‘One vocational unit, one great achievement’ yang menjadi motto dan target kinerja dari setiap politeknik Kemenperin.

Sementara itu, kerja sama tesebut anatar Kemenperin dan Posco tersebut mendapatkan apresiasi dari Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Humaidi.

"Kami sangat senang sekali dengan adanya kerja sama Krakatau Posco dengan Politeknik Industri Petrokimia Banten ini yang meningkatkan penyerapan SDM yang ada di wilayah Banten," kata Humaidi.

Adapun Presiden Direktur Krakatau Posco, Bum-su Jung mengemukakan bahwa pihaknya membuka peluang kerja sama lainnya pada waktu mendatang.

“Acara peresmian hari ini merupakan awal kerja sama baru antara Kemenperin dengan Krakatau Posco. Untuk itu, kami berharap dapat bekerja sama di lebih banyak bidang seperti penguatan perusahaan baja dan pengembangan teknologi di Indonesia,” ungkapnya.

Sebagai informasi, Kemenperin sendiri menanungi 11 politeknik, dua akademi komunitas, dan sembilan SMK yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Masing-masing unit pendidikan memiliki hubungan baik dengan mitra industri untuk mencetak calon SDM industri yang unggul di berbagai sektor industri.

Politeknik Industri Petrokimia Banten merupakan salah satu unit pendidikan naungan Kementerian Perindustrian yang memiliki kekhususan di bidang petrokimia dengan program studi D3 Teknologi Proses Industri Petrokimia, D3 Teknologi Mesin Industri Petrokimia, dan D3 Teknologi Instrumentasi Industri Petrokimia. Selain program reguler, politeknik tersebut juga membuka kelas khusus seperti kelas industri baja yang baru saja dibuka.