Lazada dan Berkat Jadikan Mitra Kurir Sebagai Agen Perubahan

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 18 Juli 2024 - 23:21 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Fokus pemerintah pada pembangunan manusia menuju Indonesia Emas 2045, sejalan dengan komitmen Lazada Indonesia (Lazada) untuk menumbuhkan ekonomi digital dan peningkatan literasi ekonomi digital.

Komitmen Lazada ini dilakukan dengan berbagai kolaborasi mitra strategis, termasuk diantaranya melalui kerja sama dengan perusahaan logistik CV Berkat Langgeng Abadi (Berkat).

Dengan pengetahuan dan keahlian lokal dari Berkat, Lazada menjadikan masyarakat yang tinggal di area terpencil di Tangerang, Banten, serta Jawa Barat dan sekitarnya memiliki akses pasar yang sama dengan mereka yang tinggal di perkotaan demi menumbuhkan ekonomi digital. 

Kolaborasi Lazada dengan Berkat yang terjalin sejak tahun 2022 ini terjadi di saat Lazada mengalami peningkatan jumlah pelanggan dan membutuhkan dukungan mitra untuk menjaga kualitas layanan yang prima.

Tak hanya mendorong pertumbuhan ekonomi digital, kolaborasi ini juga berkomitmen untuk meningkatkan literasi ekonomi digital masyarakat. Upaya ini dilakukan dengan pengembangan kapasitas mitra kurir sebagai agen perubahan literasi ekonomi digital. 

Lazada dan Berkat menyadari mitra kurir juga tak hanya berperan penting sebagai garda depan operasional pengantaran paket, namun juga mampu berperan sebagai agen perubahan yang ‘mengantarkan’ pesan-pesan literasi ekonomi digital kepada konsumen dan masyarakat.

“Telah menjadi komitmen kami untuk terus mengembangkan talenta atau SDM yang ada di ekosistem kami dan mengajak mereka untuk turut berkontribusi menumbuhkan ekosistem ekonomi digital," kata kata Chief Business Officer Lazada Indonesia, Stefan Winata.
 
Infrastruktur dan teknologi canggih yang ada di Lazada memungkinkan untuk terus mengembangkan berbagai program pemberdayaan talenta. 

"Meski demikian, kolaborasi dengan berbagai mitra strategis juga menjadi kunci penting untuk memastikan upaya kolektif ini memberikan hasil yang optimal,” kata Stefan Winata.

Sementara itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia terus berupaya menumbuhkan tingkat literasi digital masyarakat Indonesia, yang saat ini berada di angka 3,54 dari 5,00 atau tingkat sedang. 

Berbagai tantangan masih harus dihadapi dalam upaya peningkatan literasi digital ini, termasuk akses infrastruktur digital yang belum merata.