Strategi Investasi 2nd Half 2024: Menghadapi Dinamika Makroekonomi dan Geopolitik di Indonesia

Oleh : Hariyanto | Rabu, 17 Juli 2024 - 20:48 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - KISI Asset Management menggelar acara "Market Outlook 2nd Half 2024" dengan tujuan memberikan wawasan mendalam mengenai strategi investasi di Indonesia dalam menghadapi dinamika makroekonomi dan geopolitik yang berubah cepat.

Acara ini dihadiri oleh Febrio Nathan Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Republik Indonesia, serta Handy Yunianto, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas, yang turut berpartisipasi dengan memberikan pandangan terhadap dinamika makroekonomi dan geopolitik serta arah investasi.

Acara ini juga akan menjadi momentum untuk pengumuman rencana peluncuran produk, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan investasi yang berkembang di tengah kondisi ekonomi global saat ini. 

"Kami berkomitmen memberikan pandangan yang mendalam dan terpercaya kepada para pemangku kepentingan tentang bagaimana menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di pasar yang terus berubah ini," kata Mustofa, Direktur Utama di KISI Asset Management di Jakarta, Rabu (17/7/2024).

Dalam kesempatan ini, KISI Asset Management turut memperkenalkan produk-produk unggulannya yaitu KISI Money Market Fund, KISI Fixed Income Fund & KISI Fixed Income Fund Plus. 

Selain memperkenalkan produk-produk unggulanya, KISI Asset Management juga untuk menginformasikan rencana penerbitan produk baru yaitu Reksa Dana Global Sharia.

Latar belakang dari penerbitan produk ini adalah bahwa KISI Asset Management ingin menyediakan produk investasi bagi investor yang menginginkan eksposur di saham-saham teknologi dunia khususnya di bidang AI, Semiconductor dan EV. 

Reksa dana ini akan diinvestasikan dalam portofolio yang mencakup nama-nama terkenal secara global di bidang teknologi seperti Tesla, Nvidia, Google dan Apple.

"Kami percaya bahwa perusahaan-perusahaan teknologi ini akan tumbuh dengan baik dalam jangka panjang," ungkap Mustofa. 

Selain diharapkan bisa memberikan potensi tingkat pertumbuhan yang tinggi, juga menawarkan diversifikasi investasi yang lebih luas dengan investasi ke berbagai negara dan sektor.

"Produk ini cocok untuk investor dengan time horizon jangka panjang yang mencari keseimbangan antara keuntungan dan kepatuhan terhadap prinsip syariah," pungkasnya.