Intiland Happy Penjualan Lahan Batang Industrial Park Makin Moncer

Oleh : Ridwan | Kamis, 30 Mei 2024 - 17:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Prospek bisnis kawasan industri di tahun 2024 diprediksi akan kembali moncer pasca hajatan besar Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pilpres berjalan dengan aman dan kondusif. 

Hal tersebut turut diakui oleh PT Intiland Development Tbk. (Intiland;DILD) selaku pengelola Batang Industrial Park (BIP). 

"Setelah kami launching tiga tahun lalu, kami cukup senang dengan penjualan lahan di BIP. Dari total lahan seluas 196 hektare (ha), saat ini sudah terjual kurang lebih 60 ha. Jadi 'so far' kami cukup optimis," jelas Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono seusai gelaran Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Jakarta, Kamis (30/5).

Dirinya menyebut bahwa dengan hadirnya tenant-tenant besar di BIP seperti Nestle, Wardah dan lainnya cukup dapat menarik minat investor-investor lainnya. 

"Hadirnya tenant-tenang besar tersebut memamg kami rasa cukup dapat menarik investor lainnya. Kedepannya, saya rasa sisa lahan yang masih tersisa bisa kita realisasikan penjualannya lebih baik," terangnya.

"Kawasan industri ini akan menjadi salah satu portofolio yang akan kami kembangkan kedepannya," tambah Archied.

Dia mengungkapkan bahwa sejak beroperasinya jalan tol Trans Jawa telah menghidupkan kembali prospek bisnis kawasan industri di Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

"Memang harus diakui, hadirnya jalan tol trans Jawa menghidupkan kembali bisnis kawasan industri di sekitarnya, terutama di Jawa Tengah dan Timur," ungkapnya.

Perseroan mencatat segmen pengembangan kawasan industri membukukan marketing sales Rp82,2 miliar di kuartal I-2024. Angka tersebut berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark, Tangerang.

Sementara itu, Ketua Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI), Sanny Iskandar mengatakan, prospek bisnis kawasan industri di tahun ini akan baik dengan catatan penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) atau Pilpres berjalan dengan aman dan kondusif sehingga tidak menimbulkan gejolak.

"Para investor yang selama ini sudah datang namun belum mengambil keputusan (wait and see) untuk eksekusi pembelian lahan akan melihat kondisi setelah Pemilu," kata Sanny.

Dirinya menekankan agar bisnis kawasan industri ini moncer, diperlukan kepastian hukum dan regulasi bagi para investor supaya transparansi dalam pelaksanaannya tidak tumpang tindih serta konsisten menerapkan aturan yang telah dikeluarkan.

Ia memandang kawasan industri masih memiliki ruang untuk tumbuh optimal dengan perkiraan kinerja penjualan lahan di kawasan industri Indonesia bisa tumbuh kurang lebih sama dengan tahun 2023.

Lebih lanjut, Sunny menyampaikan tenant-tenant di kawasan industri nasional kemungkinan besar tetap didominasi oleh investor asing, walau bukan mustahil investor lokal juga akan lebih gencar berekspansi dengan memanfaatkan kawasan industri.