Peran Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bekasi dan President University Dalam Mendorong UMKM Naik Kelas

Oleh : Hariyanto | Rabu, 22 Mei 2024 - 11:36 WIB

INDUSTRY.co.id - Bekasi - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bekasi telah berpartisipasi dalam kegiatan Pendampingan UMKM Naik Kelas Provinsi Jawa Barat, bekerja sama dengan Dosen Prodi Akuntansi President University dalam Workshop Perhitungan Harga Pokok Penjualan pada Senin, 6 Mei 2024.

Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) dalam menghitung harga pokok penjualan. Perhitungan harga pokok penjualan yang tepat sangat penting untuk efisiensi usaha dan peningkatan daya saing. Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bekasi telah berkomitmen untuk mendukung UMKM dalam meningkatkan kualitas dan daya saing bisnis mereka, serta meningkatkan partisipasi UMKM dalam perekonomian daerah.

Dalam kegiatan ini, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Bekasi berkolaborasi dengan Dosen Prodi Akuntansi Universitas Presuniv untuk memberikan pelatihan dan pendampingan yang lebih efektif kepada UMKM. Dengan demikian, UMKM dapat lebih mudah dalam menghitung harga pokok penjualan dan meningkatkan pendapatan mereka.

Program UMKM Naik Kelas yang diadakan oleh dosen Prodi Akuntansi ini diikuti oleh lebih dari 40 UMKM yang tersebar di seluruh Kabupaten Bekasi. Program ini terdiri dari pelatihan yang diberikan oleh akademisi dan praktisi bisnis. Melalui program ini, seluruh UMKM peserta dapat mempelajari aspek praktis dan teoritis secara langsung.

Selain itu, program ini juga bermanfaat bagi tim akademisi dan praktisi yang hadir, karena memungkinkan terjadinya pertukaran informasi. Kegiatan ini merupakan suatu upaya kedua pihak untuk membantu para pejuang UMKM untuk memiliki sistem keuangan yang tertata dan juga sehat. Kerjasama ini dapat diwujudkan karena salah seorang dosen dari President University, Filda Rahmiati, B.B.A., M.B.A., Ph.D., telah dipercaya oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil sebagai Koordinator Pendamping Program UMKM Naik Kelas di Kabupaten Bekasi.

Dengan kesempatan yang diberikan, beberapa dosen program studi akuntansi yang sudah berpengalaman untuk menciptakan kegiatan serupa, kembali mengambil kesempatan untuk memberikan kontribusi kepada masyarakat melalui kegiatan ini.

Tim ini terdiri dari Dr. Supeni Anggraeni Mapuasari, SE., MSc. yang juga merupakan pemimpin dari proyek ini, Chita Oktapriana, M.Ak., CSRS, CMA., dan juga Vita Elisa Fitriana, SE., M.Sc. Ketiga dosen tersebut juga pelaku usaha mikro. Oleh karena itu, mereka memahami kesulitan para pelaku usaha untuk tertib mencatat dan mengelola keuangan.

Dalam kegiatan ini, selain dosen akuntansi, Praktisi yang diundang adalah Yusup Junaedi, S.Si., Ketua Koperasi Boss UMKM Cikarang Utara dan Pendamping UMKM yang ditunjuk oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil. Dalam penjelasan yang diberikan, Yusup Junaedi menjelaskan bahwa UMKM sangat perlu untuk menganalisa titik impas atau breakeven point dari usaha mereka sendiri. Titik impas atau breakeven point adalah kalkulasi untuk memperhitungkan omset minimum agar bisnis yang dijalankan itu bisa balik modal. Beliau juga mengajarkan cara perhitungan ini kepada seluruh partisipan yang hadir di hari itu.

"Tujuan kami di sini adalah mengajarkan pelaku UMKM cara menjaga keuangan mereka," jelas Supeni.

Menurutnya, pemahaman ini penting untuk memastikan usaha menguntungkan dan berkelanjutan, terutama bagi pelaku UMKM yang mengandalkan usaha mereka untuk hidup. Rekan Supeni, Vita, dan Chita, memiliki pandangan serupa.

Vita menyatakan banyak UMKM kesulitan menentukan harga jual produk karena sering hanya meniru harga usaha lain tanpa mempertimbangkan biaya mereka sendiri. Chita menambahkan bahwa banyak UMKM yang ingin berkembang cepat namun kurang persiapan, misalnya terburu-buru menyewa tempat baru tanpa perhitungan matang, yang bisa membebani keuangan. Karena itu, mereka bertekad menjalankan kegiatan ini.