Jababeka Residence Sukses Bikin Sektor Properti di Timur Jakarta Berkembang Pesat

Oleh : M. Amru, Eddi, Abi | Kamis, 02 Mei 2024 - 08:12 WIB

INDUSTRY.co.id - Pengembangan properti yang dilakukan oleh Jababeka Residence di kota hijau Cikarang telah menjadi barometer industri properti di Timur Jakarta.

Selain memiliki fasilitas infrastruktur terlengkap dan memadai, produk properti yang dikembangkan oleh anak usaha dari PT Jababeka Tbk (KIJA) ini juga sangat beragam.

Pengembangan hunian yang membidik pangsa pasar kelas menengah ke atas dilakukan setelah perseroan membentuk Jababeka Residence pada 2013 dan baru mulai bergerak terhitung pada 2017.

Sejak saat itu, pengembangan kawasan Jababeka semakin pesat dengan menghadirkan beragam produk residensial dan komersial unggulan.

Dari mulai Apartemen Elvis, Apartemen Monroe, perumahan D’Cataluna, Cortes Town House, New Gardenville, Palm Town House, Sevilla Town House, Monaco Town House, Hollywood Junction, Paradiso Golf Villas, Kraton Residence, Wimbledon Jababeka, Candi Residence, The Oscar, dan Rotterdam

Lalu muncul Ginza Business Loft, Kawana Golf Residence, Ruko Thamrin Boulevard, Rodeo Drive, Ruko Trace, Ruko Green Market, Hollywood Boulevard, Ruko Monaco, Ruko Sevilla, dan Sudirman Boulevard.

Menariknya, tiap produk hadir dengan konsep unik yang membuat calon konsumen terpikat karena  memiliki banyak pilihan. Sebut misalnya, Kraton Residence, cluster premium terbaru yang berada di pusat Jababeka Residence.

Kraton Residence menghadirkan hunian asri dan nyaman dengan desain hunian tropis yang dipadukan dengan fitur Smart Home serta pengaplikasian Green Building System.

Kraton dilengkapi dengan private clubhouse dengan 8 fasilitas idaman. Ditambah lokasi yang strategis dan dikelilingi fasilitas modern,  Kraton menaikkan nilai prestise bagi para penghuninya.

Lain Kraton lain pula Wimbledon. Residensi yang dibangun di atas lahan lebih dari 34 hektare ini menghadirkan hunian berkonsep healthy lifestyle.

Berkolaborasi dengan developer ternama asal Jepang yakni Mitsui Fudosan, Wimbledon dilengkapi beragam fasilitas serta dekat dengan pusat kesehatan, pendidikan, olahraga, lifestyle center, perbelanjaan dan kemudahan akses ke semua penjuru.

Lalu, Rotterdam hadir dengan mengusung konsep pendekatan alam yang fresh, clean dan natural. Beragam fasilitas pendukung ada di dalamnya. Antara lain outdoor spor, outdoor working space, playground, ruang publik terbuka, jogging trackdan Wifi internet berkecepatan tinggi.

Sementara Candi Residence hadir dengan corak modern berpadu etnik yang kental menguatkan aksen Jawa Kuno. Konsep ini menekankan keseimbangan, keselarasan dan keserasian pada unit Jababeka Residence.

Penghuni Candi Residence sangat beruntung  karena berada sangat dekat dengan fasilitas pendidikan dan kesehatan seperti President University, Al-Azhar, Santo Leo dan RS Permata Keluarga. Selain itu, Candi Residence.

Tidak hanya itu,  Candi juga dekat dengan sarana transportasi massal, hanya 10 menit menuju Stasiun KRL Commuter Line Cikarang.

Di Candi Residence hadir beragam tipe unit, seperti tipe Prambanan, Sewu, dan Losari. Rumah-rumah 2 lantai ini masing-masing memiliki luas bangunan 84 m2, 76 m2 dan 66 m2.

Kenyamanan penghuninya terjamin karena memiliki fasilitas “double gate security system” dengan dua pintu gerbang pengamanan.

Ciptakan Demand, Strategi Jitu Pendiri Jababeka

Pesatnya pengembangan hunian mewah kelas atas di kawasan bisnis ini tidak lepas dari demand yang kian meningkat. 

Saat ini kawasan Jababeka yang memiliki luas tak kurang dari 5.600 hektare itu dihuni sekitar 1,2 juta jiwa.

Ada 2.000 perusahaan tenant baik milik swasta nasional hingga perusahaan asing yang berasal dari 30 negara bertebaran di sana. 

Seiring banyaknya perusahaan asing, Jababeka menjadi kawasan hunian favorit bagi sekitar 10.000 ekspatriat.

Bila menyingkap rahasia di balik pesatnya pengembangan hunian di Jababeka Residence yang berhasil tumbuh melesat dalam enam tahun terakhir tentu tidak lepas dari strategi pendiri Jababeka itu sendiri, yaitu menciptakan demand terlebih dulu.

"Founder kita Pak Darmono create dulu yang namanya 5.600 hektare, 2.000 tenant/pabrik, 1,2 juta populasi, 1.000 ekspatriat dan lain-lain. Setelah itu baru orang teriak-teriak, 'kita butuh rumah, kita butuh tempat komersial dan lain-lain'. Baru di tahun 2017 kita keluarkan," tutur Sutedja Sidarta Darmono, Direktur Utama Jababeka Residence kepada redaksi INDUSTRY.co.id belum lama ini.

Sekadar informasi, Kota Jababeka sendiri berawal pada tahun 1989. Pada tahun 1992, Jababeka membangun kawasan residensial pertama di lahan seluas 500 hektare. Hunian ini untuk memenuhi kebutuhan tempat tinggal pekerja di kawasan industri Jababeka.

Pada pertengahan tahun 90-an , Kota Jababeka membangun Jababeka Golf & Country Club dan memperluas area residensial 1.500 hektare.  Awal tahun 2000  mulai dibangun kluster perumahan menengah atas.

Ini ditandai dengan pembangunan Tropikana Residence, Kemang Golf Terrace, dan Veranda Golf Townhouse. Dari 2001-2007 beberapa fasilitas dibangun, seperti President University dan student housing, Jababeka Commercial Business District (CBD).

Ini mencakup beberapa kompleks ruko antara lain The Capitol dan Metro Boulevard serta Plaza JB, SMP dan SMA Presiden, Metropark Condominium, Beverly Hills Pavilion, Ruko Roxy Plaza dan Pecenongan Square, Jababeka Botanical Garden, UKM Center, dan President Executive Club.

Seiring dengan perkembangan itu, jumlah populasi terus naik hingga mendekati 1 juta jiwa pada tahun 2010. Ribuan perusahaan multinasional  mendongkrak jumlah ekspatriat. Mereka membutuhkan hunian aman yang lengkap dengan fasilitasnya.

Strategi menciptakan demand itu yang membedakan Jababeka dari developer lain yang ada di Indonesia saat ini. 

"Jadi yang membedakan kita dengan developer lain adalah Jababeka Residence lahir karena orang lihat kebutuhan dulu. Jadi strategi dari Jababeka beda," tandas Sutedja.