Terdapat Potensi yang Besar, Menperin Agus Minta K/L/PD/BUMN Sampaikan Kebutuhan Barang Dalam Negerinya

Oleh : Hariyanto | Kamis, 07 Maret 2024 - 14:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali - Pada penutupan Business Matching 2024, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan bahwa masih terdapat potensi sebesar Rp1.294,21 triliun dalam pengadaan kementerian, lembaga, pemerintah daerah (K/L/PD) dan BUMN yang harus dikejar detailing data kebutuhan produk dalam negerinya. 

“Diharapkan K/L/PD/BUMN segera menyampaikan kebutuhan barang dalam negerinya, sehingga asosiasi dan perusahaan industri dapat segera melakukan persiapan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” kata Menperin Agus di Bali, Kamis (7/3/2024). 

Selain proses detailing kebutuhan produk dalam negeri tersebut, Kementerian Perindustrian juga terus melakukan langkah percepatan guna mendukung pembelian produk dalam negeri pada pengadaan barang jasa pemerintah.

“Kemenperin telah melakukan digitalisasi sertifikasi TKDN yang menjamin proses sertifikasi akan cepat, akurat, dan akuntabel, serta bisa selesai hanya dalam waktu 22 hari kerja saja (sebelumnya memerlukan waktu yang cukup panjang),” papar Menperin Agus.

Pada tahun 2024, Kemenperin juga telah menyiapkan anggaran fasilitasi sertifikasi TKDN sebesar Rp116 miliar melalui dana Prioritas Nasional (PN). Selain itu, telah disiapkan Rp28,446 miliar melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendampingan pembuatan sertifikat TKDN bagi 99 daerah di seluruh Indonesia.

Selain itu, Kemenperin sedang dalam proses merancang regulasi terkait ketentuan dan tata cara penerbitan serta proses fasilitasi sertifikasi TKDN. Regulasi ini muncul sebagai bentuk jawaban dari kebutuhan akuntabilitas dalam proses sertifikasi TKDN.

Menperin Agus berharap, segala langkah inovasi dalam percepatan program P3DN akan terus dilaksanakan oleh Kemenperin. “Kami juga berharap bahwa setiap pihak yang saat ini hadir ataupun tidak pada kegiatan business matching juga terus akan melakukan langkah-langkah inovatif untuk mendukung penyerapan produk dalam negeri,” tuturnya.