Studi Banding Pengembangan IKN, REI DKI Kunjungi Sejong City

Oleh : Ridwan | Rabu, 06 Maret 2024 - 19:55 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Persatuan Perusahaan Realestat Indonesia (REI) DKI Jakarta mengadakan Program Studi Banding ke Sejong City, ibu kota definitif kedua Korea Selatan, pada 20 Februari 2024 kemarin. 

Kegiatan ini bertujuan mempelajari kisah sukses perencanaan dan pengembangan kawasan Kota Sejong yang sangat menarik bagi para investor.

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) REI DKI Jakarta, Arvin F. Iskandar mengungkapkan kekagumannya atas pengembangan Sejong City yang begitu masif.

Menurutnya, kota tersebut telah menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan sejak groundbreaking pada tahun 2007 silam.

"Tahapan pengembangan Sejong City sebagai ibu kota definitif kedua Korea Selatan sangat mengagumkan. Dalam waktu singkat Sejong City telah memiliki bangunan megah dengan teknologi canggih, smart and green building," ucap Arvin dalam keterangan persnya, Rabu (6/3).

Megaproyek Sejong City menempati lahan seluas 7.000 hektare yang dibangun untuk mengurai kepadatan di Ibu Kota Seoul.

"Kami terbang ke Korea Selatan untuk belajar pembangunan Kota Sejong. Bagaimana mereka mengembangkan smart building, massive building dengan area terbuka seluas 60 persen," terangnya.

Mengutip data Korea National Agency for Administrative City Construction (NAACC) per akhir 2023 lalu, Sejong City telah menyedot anggaran 130 miliar dollar AS atau setara 81% dari total investasi yang direncanakan yakni 170 miliar dollar AS. Anggaran tersebut digunakan untuk pembangunan 127 ribu unit rumah dari total 200 ribu hunian (setara 64%). 

"Kini Sejong City dihuni 303.289 penduduk atau 60 persen dari total populasi yang direncanakan. Penghuni tersebut merupakan pekerja di 44 instansi pemerintahan serta 16 lembaga riset yang didanai oleh negara," tutur Direktur Jenderal Perencanaan dan Pengembangan Korea NAACC, Hyungwook Choi. 

Lebih lanjut, Choi menjelaskan, tahapan pembangunan Kota Sejong kini sudah memasuki tahun ke-17 dari total 23 tahun yang direncanakan. 

Pengembangan Kota Sejong merupakan kolaborasi sejumlah institusi. Proyek kota baru ini mendapat dukungan sepenuhnya dari lembaga Komite Administrasi Kota, kebijakan pemerintah, Ministry of Interior and Safety (MoIS), dan Pemerintah Kota Sejong.

“Selain NAACC, pengembangan Kota Sejong juga melibatkan Komite Konstruksi Kota Administratif, dan Korea Land and Housing Corporation,” papar Choi.

Menurut Arvin, studi banding itu telah membuka mata pengembang anggota REI DKI Jakarta terkait peluang pengembangan proyek sejenis yakni Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur. Pemerintah saat ini tengah gencar mendorong pengembangan proyek IKN.

"Saya sangat optimistis soal proses relokasi IKN. Proyek sebesar IKN tentu bisa digarap dengan kerja sama semua pihak. Saat studi banding kemarin, kami didampingi Tenaga Ahli Kepala Otorita IKN, Rusmin Lawin," ucap Arvin. 

Theresia Rustandi, Corporate Director PT Intiland Development Tbk, yang ikut dalam rombongan itu mengutarakan pendapat senada. 

Menurutnya, pembangunan Sejong City bisa diterapkan dalam pengembangan IKN.

"Kita bisa belajar banyak dari Sejong City. Kota Administrasi Sejong City dibangun untuk mengantisipasi kepadatan Seoul. IKN bisa meniru tahapan pengembangan Sejong City. Mulai dari tahap awal pembangunan, pembentukan pemerintahan, relokasi pegawai pemerintahan pusat, hingga Sejong City kini menjadi kota mandiri," terangnya.

"Sejong terus berkembang menjadi kota yang lebih lengkap dengan segala sistem dan infrastruktur penunjangnya. Pengembangan Sejong menjadi best practice yang bisa diterapkan di IKN," tutup Theresia.