Business Matching Kemenperin Pamerkan Produk Bersertifikat TKDN untuk Mendukung Pembangunan IKN

Oleh : Hariyanto | Selasa, 05 Maret 2024 - 11:59 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di antara 156 booth produk dalam negeri yang dipamerkan pada pameran produk dalam negeri yang berlokasi di The Meru Sanur, Bali, terdapat satu area khusus untuk memamerkan produk-produk bersertifikat TKDN yang mendukung pembangunan Ibu Kota Negara. 

“Ini adalah bentuk dukungan kami terhadap pembangunan Ibu Kota Negara. Setelah ini, tidak ada alasan lagi bahwa produk dalam negeri tidak sanggup memenuhi kebutuhan nasional,” ujar Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto pada acara media briefing Business Matching “Belanja Produk Dalam Negeri” di Denpasar, Bali, Senin (4/3/2024).

Pada Business Matching Belanja Produk Dalam Negeri 2024, Kemenperin menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Kegiatan ini juga didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, serta Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Selain untuk meningkatkan pembelian dan penggunaan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa, kegiatan business matching juga dapat memacu pelaku industri dalam negeri termasuk UMKM, IKM, dan Artisan mendapatkan akses pasar yang lebih luas.

“Pemerintah terus mengoptimalkan pembelian produk dalam negeri, terutama yang berasal dari IKM dan UMKM sebagai langkah tindak lanjut aksi afirmasi pembelian dan pemanfaatan produk dalam negeri. Hal ini guna mendukung Bangga Buatan Indonesia dan bentuk dukungan pemerintah kepada industri dalam negeri,” tandasnya.

Namun demikian, dalam pengoptimalan penggunaan produk lokal ini, kuncinya adalah kedisiplinan dalam implementasi merealisasikan anggaran. “Kami berharap, dengan pelaksanaan business matching ini, akan bisa menyosialisasikan aturan penggunaan produk dalam negeri serta mempromosikan kemampuan hasil produksi dalam negeri dalam pengadaan barang/jasa pemerintah,” jelas Eko.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti memaparkan, dalam Business Matching 2024, pihaknya turut menampilkan produk-produk inovasi dari berbagai program penelitian yang bekerja sama dengan sektor industri dan pembinaan UKM.

“Contohnya, program SMK Pusat Keunggulan oleh satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan yang bekerja sama dengan industri menghasilkan inovasi produk seperti peralatan rumah sakit, mesin CNC, dan perlengkapan interior kereta api,” ungkapnya.

Di samping itu, mampu menghasilkan produk dalam negeri yang menjadi subtitusi impor, antara lain charging station untuk mobil elektrik, drone, sepeda motor hasil konversi ke energi listrik, perangkat pengukur kualitas air, dan bus listrik merah putih.

“Kami juga melaksanakan program Pendidikan Kecakapan Wirausaha dan Pendidikan Kecakapan Kerja untuk membantu masyarakat menghasilkan produk UKM seperti hasil olahan kopi, produk film animasi, juga produk wastra yang juga sebagai bentuk perlindungan dan pengembangan karya seni budaya,” imbuhnya.