Super Indo Kenalkan Konsep Supermarket Ramah Sampah dan Fasilitas Smart Waste Hub di Kota Bandung

Oleh : Nina Karlita | Selasa, 05 Maret 2024 - 09:26 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung - Super Indo resmi memperkenalkan konsep Supermarket Ramah Sampah yang dijalankan di Kota Bandung. Super Indo juga meluncurkan poin pengumpulan sampah kemasan plastik Smart Waste Hub yang berbasis digital, berkolaborasi dengan Waste Hubs Indonesia dan perusahaan FMCG multinasional Procter & Gamble (P&G) Indonesia. 

Dengan konsep Ramah Sampah, Super Indo yang sudah hadir melayani warga Bandung sejak 1997 ini mampu menangani seluruh sampah operasionalnya dengan pendekatan reduce, reuse, recycle secara optimal. 

Upaya ini merupakan bagian dari komitmen supermarket ini untuk menjalankan bisnis retail yang berkelanjutan dengan fokus pada pengelolaan dan penanganan sampah (Zero Waste) dengan pendekatan sirkular ekonomi, serta edukasi masyarakat untuk merubah kebiasaan membuang sampah yang berdampak buruk pada lingkungan.

Boudewijn van Nieuwenhuijzen, President Director Super Indo mengungkapkan, bahwa Hari Peduli Sampah Nasional diperingati sebagai pengingat bahwa setiap orang memiliki peran dalam menjaga lingkungan dengan mengelola sampah melalui langkah-langkah sederhana yaitu Reduce, Reuse, Recycle (3R). 

"Sebagai implementasi payung besar program Sustainability Super Indo yaitu “ZeroToLandfill”, saat ini kami dengan bangga memperkenalkan program Supermarket Ramah Sampah dimana Kota Bandung menjadi pilot project sebelum diimplementasikan secara nasional," kata Boudewijn. 

"Dengan berinvestasi dalam program ini, kami ingin membangun fondasi yang kuat untuk transisi ke masa depan yang lebih ramah lingkungan dan membuktikan bahwa kami sebagai pelaku usaha memiliki komitmen tinggi mendukung program untuk mewujudkan pengelolaan sampah yang berkelanjutan melalui pelaksanaan ekonomi sirkular,” tambahnya.

Sementara itu Vinda Damayanti Ansjar, Direktur Pengurangan Sampah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI menjelaskan bahwa setiap tanggal 21 Februari diperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang dilatarbelakangi peristiwa longsor di TPA Leuwigajah. 

"Saat ini, isu sampah plastik sudah menjadi permasalahan global. Jadi, bukan hanya Indonesia saja yang menghadapi permasalahan polusi plastik, tetapi juga hampir semua negara," kata Vinda. 

Karena itu menurut Vinda, pemerintah melalui KLHK mengajak dan mendorong pelaku usaha, khususnya para produsen, untuk dapat mengimplementasikan konsep ekonomi sirkular,baik di tahap produksi, maupun post-consumer activity. 

"Jadi kami mengapresiasi Super Indo karena telah melakukan upaya  pemanfaatan  hampir  seluruh  sampahnya  sehingga  sangat  sedikit  sekali  sampah yang dikirim ke TPA. Kami juga berterima kasih kepada Waste Hubs Indonesia, dan P&G Indonesia karena telah membantu menyediakan poin pengumpulan sampah kemasan plastik WAHU. Kami harapkan ekosistem kerjasama yang diterapkan pada hari ini dapat membantu produsen maupun retail lainnya," katanya.

 

Aksi kolaborasi Super Indo bersama P&G Indonesia telah berjalan sejak dua tahun lalu. Diawali dengan program Conscious Living di wilayah Bandung dan Jakarta untuk pelanggan dan konsumen Super Indo serta P&G Indonesia. 

Pada program bersama Waste Hubs Indonesia tahun ini, adapun jenis sampah yang dapat dikumpulkan mencakup beberapa jenis kemasan plastik produk Super Indo 365 dan produk P&G Indonesia (Shampoo Pantene, Head & Shoulders, Rejoice, Herbal Essences, dan Pewangi Pakaian Downy). 

Masyarakat yang sudah mengikuti program ini dan telah memenuhi syarat, dapat poin yang terkumpul di aplikasi WAHU menjadi saldo e-wallet dan voucher belanja Super Indo.