Didukung Jakpro, Pecahin dan IMS Gelar Kelas Tata Cahaya

Oleh : Nina Karlita | Sabtu, 24 Februari 2024 - 01:22 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Menggeliatnya industri hiburan pasca pandemi seperti konser dan festival, ternyata terhambat terbatasnya tenaga profesional di bidang lighting.

Mengatasi hal itu, para praktisi dunia hiburan dan even, serta industri pendukungnya berinisiatif menggelar pelatihan singkat tentang dunia lighting di berbagai daerah.

Pelatihan ini digelar oleh Pecahin, komunitas yang terdiri dari para pelaku seni tata cahaya yang berkolaborasi dengan PT Inti Megah Swara (IMS). Serta didukung oleh Jakpro dan Komite Teater Dewan kesenian Jakarta.

Pelatihan bertajuk "Kelas Pecahin" ini digelar tanggal 19-22 Februari 2024 di Taman Ismail marzuki Jakarta. Terbagi dalam dua kelas. Kelas Dasar Tata Cahaya dan Kelas Lanjutan; Pelatihan Grandma3.

Kelas tata cahaya ini diselenggarakan sebagai sarana edukasi bagi para penggemar seni  tata cahaya dan pekerja di bidang ini. Salah satu fokus utama acara ini adalah memenuhi permintaan akan tenaga kerja sebagai Penata Cahaya yang kompeten di Indonesia. 

Total, komunitas Pecahin sudah selenggarakan 5 kali pelatihan.Iwan mengatakan, materi pelatihan mencakup 2 hal, tata cahaya dasar sebagai pondasi keterampilan penata cahaya agar bisa bekerja dengan baik, dan pemahaman mengenai peralatan yang digunakan.

 

Dengan menghadirkan  pengalaman dan pengetahuan dari para ahli di industri ini, diharapkan dapat tercipta  profesional-profesional tata cahaya yang mampu bersaing di pasar kerja yang semakin berkembang. 

Iwan Hutapea dari komunitas Pecahin mengatakan, Pecahin merupakan komunitas para penata cahaya yang didirikan tahun 2016 oleh beberapa praktisi penata cahaya atas kerinduan mereka untuk belajar lebih dalam lagi tentang dunia tata cahaya.

"Sejak awal 2000 perkembangan dunia hiburan di Indonesia baik theater, konser maupun corporate event sangat besar. Namun tenaga penata cahaya yang ada masih sedikit sekali. Sementara kebutuhan dunia usaha sangat tinggi," ujar Iwan Hutapea.

"Yang kita ajarkan pada level dasar, masih bersifat umum. Nanti mengacu pada kompetensi yang mengacu pada SKKNI-nya yang sedang disusun," tambah Iwan.

Dia mengatakan para praktisi ini lebih banyak terkonsentrasi di teater-teater dan institusi seni sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha. Sementara, keinginan dari para pelaku usaha dan pengusaha rental lighting cukup tinggi namun belum menemukan tempat belajar yang tepat. 

"Ada yang sampai harus kuliah atau menempuh short course di luar negeri," kata Iwan.

Sebagai distributor audio, pencahayaan serta automation ternama di Indonesia, PT Inti Megah Swara menyambut dengan antusias kolaborasi yang memberikan edukasi bagi penggemar seni tata cahaya. Selaku distributor tunggal untuk brand MA Lighting, IMS membawa pengalaman serta komitmen dalam mendukung kegiatan-kegiatan pelatihan.

Dukungan positif juga ditunjukan oleh Jakpro selaku pengelola Taman Ismail Marzuki. Hal tersebut sejalan dengan harapan agar kolaborasi ini dapat menghasilkan ahli penata cahaya yang berkompetensi untuk membantu segala kegiatan pertunjukan seni di Indonesia.