Menperin Agus Nobatkan KIK Kendal sebagai Kawasan Industri Baru Terbaik di Indonesia
INDUSTRY co.id - Jakarta - PT. Kawasan Industri Kendal (KIK) sukses meraih penghargaan di ajang "Apresiasi Resilience and Sustainable Industry (ARSI) 2023" yang diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Dalam ajang tersebut, Kawasan Industri Kendal, di Jawa Tengah yang merupakan perusahaan joint venture dua pengembang terbesar asal Indonesia dan Singapura yakni PT Jababeka Tbk (KIJA) dan Sembcorp Development Ltd berhasil meraih penghargaan sebagai Kawasan Industri Baru terbaik di Indonesia.
Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita kepada Head of Sales and Marketing Kawasan Industri Kendal (KIK) Juliani Kusumaningrum di Jakarta, Senin (11/12).
Dalam kesempatan itu, Juliani menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perindustrian (Kemenperin) atas apresiasi yang diberikan kepada KI Kendal sebagai kawasan industri baru terbaik 2023.
"Tentunya ini penghargaan ini akan memacu kami untuk bisa melakukan lebih baik lagi kedepannya. Hal ini tentunya tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat, daerah dan swasta," kata Juliani kepada INDUSTRY.co.id.
Sementara itu dalam sambutannya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut bahwa penghargaan ini menjadi bentuk apresiasi atas kontribusi luar biasa para pelaku industri yang telah berdedikasi membangun industri nasional yang kuat dan berkelanjutan.
"Saya berharap para penerima penghargaan dapatenjadi inspirasi bagi banyak pihak. Dengan demikian, mereka akan lebih aktif dalam menerapkan kebijakan ketahanan dan menciptakan iklim usaha industri yang bertanggung jawab terhadap masyarakat luas," katanya.
Dikatakan lebih lanjut oleh Menperin Agus, praktik-praktik lingkungan, sosial, tata kelola perusahaan/environmental, social, governance (ESG) dalam pembangunan industri semakin diakui sebagai faktor kunci dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs).
"Dengan mengembangkan kinerja pembangunan berkelanjutan dan memperluas kebijakan ESG, maka meningkatkan daya tarik investor bagi perusahaan industri," terangnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, momentum pemberian apresiasi ARSI 2023 merupakan aksi nyata para pelaku industri dalam mendukung terwujudnya pencapaian target SDGs.
Sekedar informasi, Kawasan Industri Kendal (KIK) sukses menorehkan kinerja ciamik. Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi dan PM Lee pada November 2016 hingga November 2023, telah berhasil mendatangkan 95 perusahaan industri yang berasal dari 11 negara, mulai dari Asia hingga Eropa dengan total nilai investasi mencapai Rp70 triliun.
"Pertumbuhan ini sangat cepat untuk kawasan industri baru di tanah air. Oleh karenanya pengembangan KIK Phase 1 (1000 ha) akan dilanjutkan ke phase 2 (1200 ha), sehingga total akan mencapai 2200 ha," terang Juliani.
Kawasan Industri Kendal juga telah menciptakan multiplier ekonomi yng sangat bermanfaat bagi wilayah. Tercatat, jumlah tenaga kerja yang terserap secara lamgsung mencapai 33 ribu pekerja.
Tak hanya itu, keberadaan Kawasan Industri Kendal juga mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat dan daerah setempat.
Hal ini tercermin dari semakin banyaknya pusat-pusat ekonomi baru, mulai dari area properti hingga bisnis pariwisata di sekitarnya.
Dihubungi terpisah, Direktur KIK Kendal, Purbadi menyampaikan bahwa pengelolaan dan penataan Kawasan Industri Kendal sedari awal dirancang sebagai kawasan berkelas dunia (world class) dengan infrastruktur yang mumpuni seperti, gas, listrik, air bersih, waste management, HSSE, untuk pemenuhan kebutuhan industri yang ada.
Selain itu, KIK Kendal juga memperoleh berbagai insentif sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.
"KIK juga didukung oleh Politeknik Industri Manufaktur dibawah naungan Kementerian Perindustrian, serta memiliki link and match dengan 60 SMK dan perguruan tinggi di sekitarnya untuk menjamin ketersediaan dan kualitas SDM," jelas Purbadi.
KIK Kendal, sambungnya, juga sangat patuh mengikuti ketentuan dan peraturan perundangan baik menyangkut standar teknis kawasan industri, regulasi kawasan ekonomi khusus, lingkungan hidup, serta sinergi antara pengelola kawasan dengan perusahaan industri bersama pemerintah baik pusat, provinsi dan daerah, maupun hubungan sosial masyarakat.
Sebagai benchmark kawasan industri, KEK, atau pemerintah daerah/propinsi di tanah air, Kawasan Industri Kendal turut mendorong berkembangnya kawasan industri semakin tersebar di tanah air.
"Sebagai kawasan industri baru, KIK juga sudah mengarah menuju ke green industry dan telah memiliki road map yang jelas. Contohnya, KIK mendorong industrj komponen baterai electric vehicle (EV), sel solar dan panel surya, plastic recycle masuk berinvestasi di KIK, serta penggunaan gas, renewable energi di Kawasan Industri Kendal," tandas Purbadi.