Aksi Para Model Menumpas Teroris Dalam Film TEN, The Secret Mission

Oleh : Amazon Dalimunthe | Rabu, 26 Juli 2017 - 09:31 WIB

INDUSTRY.co.id - Film Ten: The Secret Mission menceritakan tentang satuan inteligen rahasia negara SIS (The Secret Intelligent Service) yang dipimpin oleh seorang Jenderal Militer (Roy Marten). Ia merekrut 10 orang model guna melakukan aksi pembebasan sandera bernama Kelly, anak duta besar Amerika untuk Indonesia yang disandera teroris di sebuah pulau.

Akibat aksi teroris ini, Presiden RI mendapat tekanan dari Amerika yang mengultimatum jika pemerintah RI tidak berhasil mengeluarkan Kelly dari pulau, maka pasukan khusus Navy Seal Amerika akan mengambil alih penyerangan. Ancaman paling menakutkan adalah eksekusi sandera, bukan hanya Kelly tapi termasuk seluruh penduduk pulau yang dijadikan tameng hidup

John (Jeremy Thomas), militer berpangkat Kolonel yang bekerja untuk SIS (The Secret Intelligen Service) adalah pencetus ide merekrut para model untuk operasi khusus penyelamatan di pulau yang dijaga ketat teroris. Ia memiliki anak buah bernama Cathy (Karenina). Seorang inteljen berpangkat Mayor yang jadi pelatih dan juga komandan 10 model untuk mempersiapkan penyerangan.

Film Ten The Secret Mission adalah film bergenre aksi yang diproduksi kerjasama antara Majalah Popular & Starvision Plus serta 0708 Films. Film ini disutradarai oleh Helfi Kardit serta dibintangi oleh Karenina Maria, Roy Marten, dan Jeremy Thomas.

Membuat film aksi membutuhkan enerji besar dan waktu yang panjang. Selain kebutuhan reading juga pelatihan aksi yang melelahkan, dan melibatkan fighting instructor.

Mungkin karena sulit, film bergenre aksi relatif sedikit di Perfilman kita. Ditambah film aksi lokal sering dipandang sebelah mata. Akibat kondisi inilah, beberapa film aksi lokal diperkenalkan di pasar film internasional terlebih dahulu baru diedarkan di Indonesia. Demikian juga dengan Ten The Secret Mission.Perusahaan distribusi Jinga Film Limited di UK, setelah menonton film ini langsung mengambil hak untuk distribusi internasional.

Sementara itu Helfi Kardit selaku sutradara dan produser film ini mengatakan bahwa film ini terinspirasi dari berbagai peristiwa terror yang menjadikan warga sipil sebagai tameng hidup. Lewat film ini pesan yang ingin disampaikan adalah  menyangkut isu girl power, bahwa perempuan bisa menunjukan kehebatan  dalam bela negara.

Di sini perempuan yang terlibat aksi adalah para model yang memiliki latar belakang atlit bela diri, seperti silat, wushu, krav maga, taekwondo, parkour, karate, aikido, muay thai, dan seorang atlet panah juga seorang atlit menembak.

Film ini, kata Helfi,  membutuhkan lebih dari 2 tahun untuk proses pra produksi, produksi hingga post produksi,  dengan melibatkan artis dan crew berdedikasi. Editing ditangani oleh Cesa David Luckmansyah, musik oleh Andhika Triyadi, dan tata suara 7:1 oleh sound designer Khikmawan Santosa.

“Proses grading membutuhkan waktu lebih panjang di Imagica, Johor,  Malaysia karena banyaknya shot-shot fighting yang dibuat selama proses produksi,” kata Helfi.  (AMZ