Menuju Net Zero Emission 2050, Jababeka Mengadakan FGD Sustainability Action regarding Mass Transportation Development for Carbon Emission Reduction

Oleh : Albert Cakra Ramadhan Zebua | Kamis, 02 November 2023 - 10:29 WIB

INDUSTRY.co.id - Kawasan industri merupakan kawasan yang sangat penting dimana kawasan industri merupakan lokasi pertumbuhan bisnis sebagai penggerak roda perekonomian suatu negara khususnya Indonesia, hal ini dibuktikan dengan UMR tertinggi di Indonesia saat ini berada di wilayah Industri yaitu Kabupaten Karawang di Rp. 5.176.179., Kota Bekasi Rp. 5.158.248., dan Kabupaten Bekasi di Rp. 5.137.574. Namun, aksesibilitas ke area kawasan industri tersebut masih ditemukan kendala kemacetan yang penyebab salah satunya oleh penggunaan kendaraan pribadi yang relatif banyak.

Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan, Institut Teknologi Bandung (SAPPK ITB) bersama dengan Jababeka Net Zero Industrial Cluster Community (NZICC) melakukan FGD terkait pengembangan transportasi massal untuk mendukung pengurangan emisi karbon yang sesuai dengan Jababeka NZICC Sustainability Roadmap dalam mencapai target net zero emission di Kawasan Industri Jababeka pada tahun 2050 dan selaras dengan deklarasi menuju net zero emission oleh Pemerintah Indonesia pada tahun 2060. Selain itu, hal ini juga dinilai dapat menjadi nilai tambah dimana kemudahan dalam aksesibilitas dapat menjadi daya tarik investor untuk berinvestasi di Kawasan Industri Jababeka.

Kegiatan yang dilaksanakan di President Executive Club, pada Rabu, 1 November 2023 ini membahas mengenai Kajian Kelayakan Teknis Pengembangan MRT E-W Phase 2 (Section Jawa Barat). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengkaji berbagai isu, masalah, dan tantangan terkait pengembangan MRT East-West Phase 2 (Section Jawa Barat) yang akan dihadapi oleh sektor industri dan perdagangan/jasa yang berada di sekitar jalur perpanjangan MRT. FGD ini tidak hanya dihadiri oleh para ahli/akademisi dari ITB dan anggota Jababeka NZICC, namun kegiatan ini juga dihadiri oleh Pihak Pemerintahan yang berasal dari Kementerian Perhubungan RI, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat, Bappeda Kabupaten Bekasi, serta Dinas Perhubungan Kabupaten Bekasi.

Cynthia Hendrayani, Chief Operating Officer Jababeka Infrastruktur, membuka acara ini dan menyampaikan bahwa penggunaan transportasi publik sangat memiliki pengaruh yang besar terhadap pengurangan emisi karbon dan menekankan bahwa infrastruktur adalah investasi di masa depan sehingga jelas sekali apa yang kita lakukan hari ini akan membawa dampak yang besar depannya, sehingga harapannya melalui kegiatan ini nantinya para pemangku kepentingan mendapatkan gambaran terkait pergerakan masyarakat di Kabupaten Bekasi, menemukan preferensi moda transportasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat serta memiliki manfaat sosial dan ekonomi yang sesuai dengan pengembangan infrastruktur.

Pada saat diskusi berlangsung, salah satu peserta FGD menyampaikan bahwa aksesibilitas menuju Kawasan Industri sangat penting hal ini kaitannya erat dimana tidak semua perusahaan merupakan perusahaan padat karya, beberapa perusahaan merupakan perusahaan padat modal, sehingga beberapa perusahaan memerlukan penunjang transportasi publik yang membantu membawa brain power perusahaan mereka dari Jakarta ke pusat industri mereka, dalam hal ini beberapa perusahaan merasa kesulitan akan hal ini, sehingga dengan adanya rencana pengembangan transportasi publik MRT menuju Kawasan Industri Jababeka dapat menjadi faktor pendukung untuk meningkatkan investor untuk memilih berinvestasi ke Jababeka.

Dr. Ibnu Syabri selaku Ketua Tim dan Tenaga Ahli Kajian Kelayakan Teknis Pengembangan MRT East-West Phase 2 (Section Jawa Barat) mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta FGD khususnya tenant-tenant dari anggota Jababeka NZICC dimana dalam FGD ini sangat menambah pemahaman terkait dampak infrastruktur terhadap pembangunan ekonomi yang berkaitan dengan kesejahteraan para pekerja di perusahaan yang sebelumnya menggunakan transportasi yang mahal namun dengan adanya transportasi publik nantinya secara tidak langsung memberikan pengaruh baik dimana pekerja merupakan elemen penting dalam perusahaan, dengan transportasi publik karyawan dapat masuk kerja lebih tepat waktu, produktif, dan meningkatkan kualitas pekerjaan.

Dengan demikian, pengembangan transportasi publik yaitu MRT, tidak hanya menjadi hal yang positif terhadap lingkungan melalui pengurangan emisi karbon, lebih dari pada itu, dampak yang dihasilkan akan meningkatkan daya tarik investor untuk melakukan investasi dimana saat ini Jakarta sudah tidak memiliki area yang cukup, dengan adanya MRT, investor akan siap untuk berinvestasi ke koridor timur Jakarta dengan aksesibilitas yang mudah, dan akan menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

 

Oleh Albert Cakra Ramadhan Zebua

Mahasiswa S2 MM Technology, President University