Jababeka Medical City, Tonggak Kemajuan Industri Kesehatan di Indonesia
INDUSTRY.co.id - Saban tahun ratusan triliun rupiah terbang ke luar negeri lantaran 2 juta penduduk Indonesia memilih berobat keluar negeri. Karena itu Jababeka Medical City hadir untuk memberikan ekosistem layanan kesehatan terbaik di Indonesia sekaligus menjadi arena utama pengembangan industri health care nasional.
Langit biru yang cerah dan hangatnya sinar matahari pagi menyinari kawasan Jababeka pada pagi hari 1 Maret 2023 lalu saat Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Pendiri serta Chairman PT Jababeka Tbk memasuki gedung Jababeka Medical City di Kawasan Industri Terpadu Jababeka, Cikarang Jawa Barat, pada Rabu, 1 Maret 2023 lalu.
Hari itu tengah berlangsung sebuah acara penting, Peresmian Jababeka Medical City yang akan menjadi salah satu tonggak pencapaian Indonesia dalam merebut tahta dominasi industri health care di Asia Tenggara.
Ya, kehadiran Jababeka Medical City menandakan tidak hanya semangat dari PT Jababeka Tbk., untuk mempersembahkan sebuah mahakarya kawasan terpadu melainkan menunjukkan tekad kuat dan kontribusi KIJA (kode saham-red) terhadap kemajuan industri kesehatan di Indonesia, sebuah industri yang secara langsung berkaitan dengan kelangsungan dan kualitas hidup dari ratusan juta jiwa penduduk Indonesia.
Industri kesehatan di Indonesia memang tengah menjadi sorotan. Terlebih pernyataan dari Presiden Jokowi pada Maret 2023 lalu yang menyayangkan hilangnya devisa Rp 165 triliun akibat 2 juta jiwa penduduk Indonesia yang memilih berobat ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, hingga Amerika Serikat dan Jerman.
Keprihatinan Presiden Jokowi sejatinya telah dipahami sejak lama oleh SD Darmono, pendiri Jababeka yang terkenal memiliki visi jauh ke depan. Karena itu, 17 tahun silam, SD Darmono mengundang Menteri Kesehatan Indonesia Siti Fadilah Supari dan Menteri Pendidikan Indonesia Bambang Sudibyo, keduanya menjabat di periode 2004-2009, untuk melakukan Ground Breaking Ceremony Jababeka Medical City.
“Harapan kita waktu itu ketika awal peletakan batu pertama Jababeka Medical City pada 29 Oktober 2008 bersama Menteri Kesehatan saat itu Ibu Siti Fadilah Supari dan Menteri Pendidikan Pak Bambang Sudibyo adalah bagaimana tingkat kesehatan di Indonesia ini bisa sejajar dengan negara-negara maju. Hal itu terutama karena banyaknya orang-orang kita yang berobat ke Singapura dan tempat tempat yang lain seperti Malaysia, Amerika, Australia dan lain-lain yang tentunya banyak menghabiskan devisa negara,” jelas SD Darmono, mengenang momen belasan tahun silam itu.
Kala itu, tekad kuat sudah tertanam di hati pengusaha 74 tahun itu, bahwa dari Kota Jababeka, yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat yang dihuni oleh lebih dari 2000 perusahaan dari 34 negara dengan penduduk lebih dari 1 juta orang bisa menjadikan pilot project untuk membangun ekosistem yang setara dengan Singapura, sebuah negara yang kerap menjadi tujuan medis penduduk Indonesia.
“Sehingga Indonesia, menjadi destinasi utama untuk orang orang yang ingin berobat, baik penduduknya bahkan dari masyarakat internasional,” ungkap Darmono, dengan sorot mata yang tegas.
Signifikansi peresmian Jababeka Medical City ditandai dengan kehadiran banyak sosok penting dari berbagai latar belakang lembaga dan bidang keilmuan.
Di antaranya Profesor Jony Haryanto Staf Ahli Menteri Pendidikan, Kebudyaan, Riset & Teknologi, Bidang Inovasi, Siti Fadilah Supari Menteri Kesehatan Republik Indonesia periode 2004-2009, Bambang Sudibyo Menteri Pendidikan Nasional periode 2004-2009, pimpinan-pimpinan dari Pemprov Jawa Barat, pimpinan-pimpinan dari Kabupaten Bekasi, pimpinan tenant-tenant perusahaan industri, Pimpinan Perusahaan nasional, kepala Rumah Sakit Umum Daerah dan swasta.
Hadir pula pimpinan IDI Bekasi, Asosiasi bidang kedokteran dan perlengkapan medis, pimpinan perguruan tinggi termasuk, President University, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Direksi PT Jababeka Tbk, masyarakat dan insan kesehatan Indonesia, serta ujung tombak suara rakyat, para jurnalis media cetak, elektronik dan digital.
Jababeka Medical City sendiri hadir di dalam kawasan Jababeka Cikarang, kota mandiri modern terlengkap seluas 5.600 Ha dengan penduduk sekitar 1.2 juta orang.
Kota Jababeka ialah proyek kota mandiri pertama PT Jababeka Tbk yang sudah berkembang dari sebuah lahan hijau menjadi sebuah komunitas, terdiri dari kawasan industri – untuk industri ringan-menengah, kawasan hunian asri dan komersial dengan berbagai fasilitas terdepan. Berlokasi strategis di sepanjang koridor Bekasi - Cikampek, Kota Jababeka bisa diakses dengan jalan tol dan kereta api dengan waktu tempuh 45 menit dari pusat bisnis Jakarta.
Adapun peresmian Jababeka Medical City dilakukan langsung oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Adapun acara peresmian tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti, di Gedung Jababeka Medical City, Kota Jababeka, pada Rabu 1 Maret 2023.
Jababeka Medical City merupakan kawasan industri kesehatan yang akan dikembangkan Jababeka dengan infrastruktur standar Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, untuk menampung masyarakat Indonesia dan wisatawan asing yang akan berobat.
Jababeka Medical City berada di atas lahan seluas 72 hektare dalam masterplan Jababeka Cikarang seluas 5.600 Ha. Setelah peletakan batu pertama di 2008, Jababeka Medical City ditargetkan menjadi center of excellence di bidang medis dan layanan kesehatan terpadu di Indonesia.
Sebagai salah satu project impiannya, SD Darmono mengawal ketat pembangunan Jababeka Medical City.
Hasilnya, hingga saat ini, tercatat sejak tahun 2008 hingga 2023, di kawasan Jababeka telah berdiri 20 rumah sakit yang memuat lebih dari 4 ribu tempat tidur yang melayani lebih dari 2.000 perusahaan multinasional dari 34 negara di Kawasan Industri Jababeka dengan sekitar satu juta angkatan kerja.
Selain itu, puluhan pabrik farmasi hadir mempercayai Kawasan Industri Jababeka, sebagai rumah produksi mereka. Antara lain Dexa Medica Group, Ferron Par Pharmaceuticals, Genero Pharmaceuticals, Ethica Industri Farmasi, Combiphar Donga, Anugrah Pharmindo Lestari, Intan Jaya Medika Solusi.
Sebagai sebuah kota industry yang melayani masyarakat nasional dan warga internasional, tersedia juga lima hotel berkelas bintang 5 di dalam Kawasan Industri Jababeka sebagai tempat menginap, seperti Hotel Holiday Inn, Batiqa Hotel, Antero Jababeka Hotel, Grand Zuri Jababeka, Ibis Styles Cikarang, dan The Celecton Hotel.
Tak ketinggalan aspek pembangunan manusia turut menjadi focus utama master plan-nya. Karena itu beragam sekolah berkualitas hadir di Kawasan Jababeka, yaitu Al-Azhar, St.Leo, BPK Penabur, SD-SMP-SMA President, dan President University, dan senior living.
Menurut Darmono, ekosistem yang ada di Kota Jababeka sudah lengkap dimana bisa membantu mendukung Jababeka Medical City.
"Peresmian hari ini, baru langkah awal. Kita mulai dari langkah pertama. Tentu, akan ada langkah-langkah lanjutan setelah ini," ujar SD Darmono.
Darmono begitu ia biasa disapa menambahkan bahwa langkah awal Jababeka Medical City bisa dimulai menjadi tempat perawatan bagi masyarakat lokal maupun asing, bukan berobat.
Karena Kawasan Jababeka, sebenarnya, sudah bisa mendatangkan turis-turis dengan ekosistemnya yang lengkap. Misalnya, seperti bagaimana menjalankan pola hidup sehat, check-up selalu rutin, menjalankan makan yang sehat, mendapatkan nasihat dari dokter.
“Sehingga, di sini bisa menjadi percontohan bagaimana hidup sehat tanpa jatuh sakit. Kalau kita sehat, dan tidak sampai sakit, biaya kesehatan bakal lebih murah dan semuanya jadi lebih baik,” ungkap pria yang merupakan founder dari President University ini.
Sementara itu, Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia, menyampaikan apresiasi kepada Jababeka yang telah meresmikan Jababeka Medical City demi ikut membantu hadirnya pelayanan kesehatan di masyarakat lebih optimal.
Hal itu karena Kementerian Kesehatan Republik Indonesia butuh kerja sama lintas sektor, termasuk pihak swasta, dalam penyediaan pelayanan kesehatan optimal.
"Salah satu medical city ini bisa dari medical equipment-nya, bisa dari medical education-nya, bisa juga medical services-nya. Dan medical education, saya lihat sudah ada nih perguruan tinggi negerinya, Saya bilang ke pak Darmono, ‘kebutuhan dokter dan spesialis tinggi sekali’. Saya sih mendukung sekali lulusan-lulusan medical profesional dari perguruannya tinggi di Jababeka-nya ini (nanti) bisa mengalir menjaga kualitasnya tetap bagus. Karena, mau bagaimana,kita membutuhkan medical profesional dengan kualitas yang bagus,” terang Budi Gunadi Sadikin.
Dengan telah diresmikannya Jababeka Medical City, Budi pun berharap Jababeka medical city bisa berkembang, dan keberadaannya memberikan dampak baik kepada masyarakat luas.
Prospek Pasar Industri Kesehatan
Dalam sambutannya yang sangat komprehensif, Budi Gunadi Sadikin dengan gamblang memberikan gambaran besarnya industry health care yang bisa kelola oleh Jababeka Medical City sekaligus oleh ekosistem pelaku usaha yang ada di dalamnya.
“Industri kesehatan global itu sangat besar. Industri farmasinya sekitar US$1,4 triliun, lalu industri rumah sakitnya layanannya itu sekitar US$ 3,8 triliun jadi besar sekali,” ungkap Budi, sapaannya.
Budi memaparkan, dalam spending perkapita untuk layanan kesehatan Indonesia baru berada di angka US$ 140 per kapita. Masih jauh dengan Malaysia yang sebesar US$ 432, Singapura US$ 2.860 dan bahkan lebih lebar lagi disbanding Amerika Serikat yang US$ 10 ribu per kapita. Di sisi lain, kesenjangan pengeluaran layanan kesehatan Indonesia dengan negara tetangga menunjukkan luas peluang pasar yang bisa digarap sekarang maupun di masa depan.
“Upside revenue opportunity di bidang kesehatan kalo kita naik seperti Singapura yang belanja kesehatannya US$ 2.860 perkaita dan rata rata usia umur penduduknya 84 tahun, maka hitungannya US$ 2.800 dikurang US$ 140 jadi US$ 2.700. Dikali 280 juta jiwa penduduk itu lebih dari US$ 1.800 miliar, tinggal dikalikan saja dengan kurs dolar yang Rp 15.000 per dolar AS, maka nilai potensinya luar biasa besar sekali.,” jelas Budi menggambarkan masifnya peluang pasar industri kesehatan di Indonesia.
Budi lebih lanjut memaparkan ketiga bidang yang dapat dibidik untuk menangkap nilai pasar tersebut yakni industry health care manufacturing, health care education, serta health care services.
“Itu adalah tiga services yang bisa dibangun di Jababeka Medical City. Yang ketiga, yang sudah dimulai oleh Pak Darmono health care services ini yang menurut saya paling susah tapi marjinnya juga paling bagus. Jika kita berhasil membangun ini, kita bisa merebut pasar health care services dari Singapura. Pasar Singapura besar karena banyak orang periksa kesehatan ke sana,” jelas Budi, bersemangat dalam sesi lanjutan Temu Muka Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Adapun Acara Temu Muka yang dipimpin langsung oleh Darmono ini mengangkat tema “Jababeka Medical City dan upaya peningkatan kualitas pengobatan di Indonesia.”
Berikutnya, ketika tiba waktunya menyampaikan pemaparan, Darmono pun dengan lugas menjawab tantangan yang diberikan oleh Menkes Budi.
“Tujuh belas tahun yang lalu kami menggelar ground breaking. Hari ini 1 Maret 2023, kami mendapat kehormatan mengundang Bapak Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Republik Indonesia saat ini untuk berkenan hadir untuk meresmikan Jababeka Medical City ini,” urai Darmono.
Darmono lebih lanjut memaparkan kemajuan pesat Jababeka Medical City sejak fase perencanaannya pada 17 tahun silam.
“Hingga kini 25 rumah sakit telah dibangun di sini, lalu 20 hotel dan lebih dari 10 pabrik farmasi dan banyak laboratorium yang telah dibangun di Cikarang. Perkembangannya pun semakin pesat. Dulu rencananya hanya 72 hektar, namun kini meluas mencapai 5.600 hektar bahkan di luar di Jababeka juga sehingga sudah sepantasnya dijadikan projek percontohan untuk seluruh Indonesia menjadi kota kesehatan,” urai Darmono.
Darmono tak lupa menyampaikan apresiasinya atas kehadiran Menkes Budi. Dengan kehadiran Menkes, maka Manajemen Jababeka lebih terpacu untuk bisa memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kesejahteraan rakyat dan mendukung pemerintah dengan program-programnya.
“Pembukaan Jababeka Medical City ini menjadi pemahaman bersama oleh manajemen Jababeka sendiri, manajemen dari Yayasan Pendidikan Universitas Presiden, para pengusaha yang ada di Bekasi untuk bersama sama kita bisa menyukseskan mimpi bersama ini yang sebetulnya adalah mimpi pak Presiden Jokowi yaitu bagaimana menuju Indonesia sehat,” jelas Darmono seraya memungkas penjelasannya.