Beam Mobility Bidik Target 10 Ribu Armada Wara-wiri di Indonesia
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Beam Mobility, perusahaan mobilitas mikro terbesar di Asia Pasifik terus memperluas layanan e-bike sharing melalui penambahan armada.
Hingga akhir tahun 2023, Beam mobility menargetkan jumlah total unit armada yang tersedia di Indonesia mencapai 10.000 unit.
"Saat ini, populasi armada kami baru mencapai 4.000 unit. Target kami hingga akhir tahun 2023 mudah-mudahan bisa mencapai 10.000 unit," kata Head of Expansion Beam Mobility Indonesia, Ricky Sjofyan saat diskusi bersama media di Jakarta, Senin (25/9).
Beam Mobility kini telah hadir di beberapa kota dan wilayah, kawasan hunian dan kawasan pendidikan di Indonesia.
Armada Beam dilengkapi dengan teknologi IoT yang disebut Geofence. Teknologi ini dapat memetakan seluruh kendaraan Beam secara real-time agar dapat digunakan penggunanya secara maksimal.
"Teknologi ini memungkinkan kami untuk memonitor kondisi kendaraan secara real-time, serta secara otomatis dapat mendeteksi jika terdapat permasalahan pada kendaraan Beam," terangnya
Selain itu, teknologi Geofence juga dapat mendeteksi ketika diperlukan penggantian baterai untuk armada Beam.
“Bahkan teknologi Geofence memberi batasan untuk wilayah ataupun area yang bisa dilewati oleh setiap pengendara e-bike Beam," tambahnya.
Seluruh armada Beam Mobility memiliki kecepatan yang dibatasi maksimal 25km/jam. Beam Mobility memastikan armadanya dapat diakses oleh penggunanya. Setiap armada dilengkapi dengan petunjuk penggunaan dan petunjuk keselamatan dalam berkendara.
Selain itu, sebagai upaya untuk pengenalan armada Beam Mobility kepada masyarakat lebih dalam, terdapat program pelatihan armada secara cuma-cuma yang disebut Beam Safe Academy.
Pada tahun 2019, Beam mendapatkan sertifikasi Climate Neutral sebagai perusahaan yang memberikan atensi untuk menghilangkan emisi karbon.
Beam juga menargetkan untuk melangkah lebih jauh untuk mengurangi emisi karbon dengan menerapkan Reduction Action Plan dengan beralih menggunakan armada elektrik dari sumber terbarukan yang bersertifikat, serta mengkonversi menuju sumber energi bersertifikat untuk semua kegiatan operasionalnya.
"Kami adalah satu-satunya Operator Mobilitas Mikro yang telah menerima sertifikasi Climate Neutal di Asia Pasifik selama 3 tahun berturut-turut," kata Country Manager Beam Mobility Indonesia, Devraj Sathivelu.
Sejauh ini, Beam Mobility telah hadir di beberapa kota dan wilayah di Indonesia diantaranya Bogor dan Bali. Selain itu, Beam Mobility juga telah tersedia di kawasan edukasi seperti Universitas Indonesia, dan Institute Pertanian Bogor (IPB).
Layanan Beam Mobility juga telah tersedia di sejumlah kawasan pemukiman seperti Bintaro, Jababeka, Alam Sutera, Jakarta Garden City, Citra Raya, Sedayu City, dan beberapa kawasan pemukiman lainnya.
"Beam Mobility sendiri telah mengoperasikan layanan skuter dan sepeda elektrik secara ride-sharing di lebih dari 60 kota di Australia, Selandia Baru, Malaysia, Thailand, Korea, dan Turki," pungkas Devraj.
Beam Mobility juga terus menjalankan komitmennya, berekspansi dan menyediakan alternatif transportasi ramah lingkungan untuk membantu mengurangi polusi udara serta mendukung sustainable lifestyle bagi masyarakat Indonesia.
"Kami sangat bersyukur terhadap kualitas udara di Indonesia yang kembali membaik, khususnya di JaBoDeTaBek, Sistem yang Beam tawarkan akan menghasilkan transportasi alternatif yang lebih berkelanjutan, efisien, aman, dan lebih terjangkau," paparnya.
"Dengan jumlah penduduk Indonesia sebanyak 275 juta, kemudahan mobilitas dengan transportasi ramah lingkungan menjadi aspek penting dalam melakukan kegiatan sehari-hari, untuk itu perlu adanya upaya sinergitas antara regulator, perusahaan swasta, maupun masyarakat untuk mendukung pengurangan polusi udara," tutup Devraj.