Kegiatan PILM Tasikmalaya Digelar Perpusnas, Bahas Keterbatasan Bahan Bacaan Sebagai Masalah Literasi

Oleh : Nina Karlita | Sabtu, 23 September 2023 - 21:58 WIB

INDUSTRY.co.id  - Tasikmalaya - Hari ini (23/9/2023) digelar kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Tasikmalaya.

Dalam sambutan kegiatan PILM, Rektor Universitas Perjuangan Tasikmalaya Yus Darusman mengungkap bahwa kini perguruan tinggi dihadapkan pada kondisi masyarakat dengan pemahaman literasi beragam.

"Belajar tanpa membaca sama dengan tidak belajar. Tidak ada kesejahteraan tanpa pengetahuan dan keterampilan," ujar  Yus Darusman pada PILM di Tasikmalaya (23/9/2023). 

Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah menyatakan dukungan penuh terhadap perkembangan perpustakaan dan kegemaran membaca. Itu karena Ferdiansyah menilai, sudah banyak peraturan perundangan yang menaungi, antara lain UU Perpustakaan, serah simpan karya cetak karya rekam (SSKCKR), sistem pendidikan nasional (Sisdiknas), hingga sistem perbukuan. 

"Pengembangan budaya literasi perlu didukung dengan penganggaran di bidang literasi yang tersebar di pusat, legislatif, dan daerah," terang Ferdiansyah. 

Permasalahan literasi saat ini adalah jumlah ketersediaan bahan bacaan bagi masyarakat. Dimana hasil kajian menyatakan satu buku ditunggu oleh 90 orang. Artinya, butuh juga dukungan dari perguruan tinggi untuk menambah bahan bacaan yang bisa diakses oleh masyarakat. 

Kesenjangan nyata justru ada di sekolah. Tidak semua sekolah memiliki perpustakaan dan tenaga perpustakaan sekolah yang memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan amanat peraturan menteri pendidikan nasional.

Sedangkan dalam konteks kedaerahan, Ferdiansyah mendorong masyarakat memperbanyak konten-konten lokal dengan berbagai kearifan lewat tulisan ataupun media sosial. Ini akan menjadi sarana yang baik dalam peningkatan literasi masyarakat. 

"Literasi melalui konten lokal bisa meliputi makanan lokal, lagu-lagu daerah, tarian tradisional, kerajinan tangan, panduan wisata budaya, hingga cerita rakyat," imbuh Ferdiansyah.***