Tanjung Lesung Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Banten Selatan
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung yang diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada tahun 2015 silam yang bertujuan menjadi katalisator perekonomian di Banten Selatan sudah mulai menunjukkan hasil.
Denyut perekonomian itu mulai terlihat seiring dengan semakin pesatnya pertumbuhan bisnis di sekitar kawasan wisata berkelas internasional itu.
Sebut saja jumlah homestay dan resort sekelas Asoka resort dan hotel mewah lainnya yang semakin meningkat drastis, kemudian pom bensin, warung makan, restoran, kafe, coffee shop hingga banyaknya minimarket di kawasan yang di juluki 10 Bali Baru oleh Menteri Pariwisata, Arief Yahya (2014-2019).
Terlebih, progres pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang yang mulai dikebut pengerjaannya dan ditargetkan Pemerintah akan selesai pada kuartal I tahun 2024 mendatang dipastikan akan semakin membuat perekonomian di Banten Selatan semakin menggeliat.
Widiasmanto, Direktur PT Banten West Java
"Jika Tol ini beroperasi, kami yakin jalan tersebut sangat membantu perkembangan dan pertumbuhan ekonomi masyarakat di Pandeglang, Banten Selatan dan juga akan berpengaruh terhadap progres Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung itu sendiri," kata Widiasmanto, Direktur PT Banten West Java (BWJ), Kamis (21/9/2023).
Dengan kondisi yang baik dan positif kedepan, lanjut Widiasmanto, dirinya juga berharap kawasan wisata lain yang berada di Banten Selatan seperti Ujung Kulon juga perlu dibenahi sebagai atraksi Taman Cagar Alam kelas dunia, di samping Pulau Krakatau.
Sehingga dengan demikian, destinasi pariwisata di Banten Selatan semakin banyak pilihan, dan target banjir wisatawan utamanya dari mancanegara akan dapat tercapai.
"Seiring dengan akan selesainya proyek jalan tol Serang-Panimbang tahun depan, kami juga telah mempersiapkan berbagai hal, termasuk SDM pariwisata yang berdaya saing melalui pendidikan vokasi dan tata kelola destinasi wisata yang proper. Agar Tanjung Lesung ini bisa menjadi tujuan wisata favorit terbaik untuk wisatawan domestik maupun mancanegara,â jelas Widiasmanto.
Khusus kesiapan SDM ini, Widiasmanto mengemukakan lebih lanjut, bahwa sejak 31 tahun yang lalu, Setyono Djuandi Darmono (Founder PT Jababeka Tbk) melalui PT BWJ telah mempersiapkan masyarakat disekitar untuk meningkatkan kemampuannya.
Dimana anak-anak para petani dan nelayan di Pandeglang dan Lebak memperoleh pendidikan dan perawatan kesehatan. Mereka diberikan praktik dan pelatihan kerja sebagai staf front office, house keeping, maintenance, engineering, marketing, Chef, hingga F&B.Â
"Pelatihan yang diberikan ini bahkan tidak kalah dengan Hotel Teaching di Lausanne, Switzerland," ujar Widiasmanto.
Ilustrasi Desa Wisata Batik Cikadu Tanjung Lesung
PT BWJ juga telah membangun berbagai sekolah vokasi dan pelatihan termasuk ketrampilan membatik di desa wisata batik Cikadu.
Selain vokasi, pihaknya juga telah mendirikan sejumlah sekolah, mulai dari SD, SMP dan teranyar SMA President di kawasan.
Dimana saat ini banyak lulusan dari sekolah-sekolah tersebut yang telah bekerja di resort dan hotel Tanjung Lesung selama beberapa tahun.Â
"Selain itu, mereka juga dengan mudah memperoleh pekerjaan di kawasan wisata lain seperti di Jakarta, Jogya, Bali dan sebagainya. Bahkan, ada beberapa yang telah menjadi General Manager (GM) di hotel-hotel terkenal, seperti saya,â ujar Widiasmanto,Â
Kemudian di bidang kesehatan, BWJ bersama-sama Pakar Penyakit Malaria, Dr. Susilo juga telah membangun klinik kesehatan di desa Cikadu. Klinik tersebut melayani masyarakat dalam radius 100 kilometer dari Tanjung Lesung.Â
Dr. Susilo sendiri sudah 25 tahun memberikan pelayanan kesehatan di kawasan tersebut. Pengalamannya memberantas malaria di Papua dimanfaatkannya untuk memberantas malaria di daerah Tanjung Lesung dan sekitarnya.
"Pak Darmono ini memiliki konsep memberikan pancing kepada masyarakat, mengajarkan mereka memancing, dan menyediakan lahan memancing yang bagus. Dan kami memastikan SDM di kawasan Tanjung Lesung dan infrastruktur yang tersedia, seperti akses jalan, listrik, air, dan jaringan telekomunikasi sudah sangat siap dan baik,â tandas Widiasmanto.
Perlu diketahui, KEK Tanjung Lesung tidak hanya memiliki pesona pemandangan pantai dan pasir putih yang indah.
Kawasan ini juga menghadirkan sejumlah fasilitas berkelas dunia seperti Tanjung Lesung Beach Hotel, Perumahan Ladda Bay Village, Mongolian Culture Center, Lapangan Golf Tanjung Lesung, Lalassa Beach Club, Diving Center, Pantai Lalassa, Taman Flinstone, hingga restoran dengan sajian berkelas.Â
Tanjung Lesung juga telah dikenal sebagai titik masuk bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Taman Nasional Ujung Kulon dan Gunung Krakatau.
Selain memiliki sejumlah fasilitas kelas dunia, Tanjung lesung juga dikelilingi oleh infrastruktur yang cukup memadai, mulai dari Jalan Tol Serang-Panimbang yang ditargetkan selesai pada 2024, lalu Marina Tanjung Lesung, shuttel Damri dari dan ke Tanjung Lesung - Bandara Soekarno Hatta.
Sebagai pengelola Tanjung Lesung, PT BWJ yang merupakan anak usaha dari PT Jababeka Tbk ini terus berupaya mempersiapkan berbagai sarana dan fasilitas penunjang dikawasan, termasuk telah berhasil membangun landasan untuk penerbangan pesawat perintis bernama Salaknegara Airstrip.
Airstrip ini sendiri dioperasikan untuk pesawat Cesna four seaters sebagai transportasi utama bagi para pelancong yang ingin datang dan mengunjungi Tanjung Lesung dan Pulau Krakatau.