Harga Rumah Tahunan Makassar Tumbuh Agresif Sejak Awal Januari-Agustus 2023
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kenaikan harga rumah tahunan di Makassar kembali memimpin sebesar 10,7 persen berdasarkan flash report Rumah123 bulan September 2023. Pertumbuhan kenaikan harga tahunan hunian di Makassar terbilang agresif sejak awal Januari-Agustus 2023 di kisaran 3-10,7 persen.
Selain Makassar, kenaikan harga tahunan dialami Denpasar (7,3%) dan Medan (5,7%). Di Jabodetabek, selain Bekasi, sejumlah kota lainnya mengalami kenaikan, mencakup Bogor (4,5%), Tangerang (4,3%), Depok (2,7%) dan Jakarta (1,8%). Di wilayah Jawa, kenaikan harga tahunan dipimpin Semarang (4,8%), disusul Surabaya (3,2%), dan Surakarta (2,3%).
Adapun wilayah terpopuler terkait permintaan hunian selama bulan Agustus ditempati Tangerang dengan 14,9 persen dari total listing enquiries untuk rumah di Indonesia, diikuti Jakarta Barat (10,6%) dan Jakarta Selatan (10,3%). Pembeli potensial di area Tangerang berasal dari kalangan usia 25-34 tahun (31,8%), 18-24 tahun (21,6%) dan kelompok usia 45-54 tahun (20,4%).
Lima area kecamatan dengan permintaan tertinggi di kawasan Tangerang dan sekitarnya adalah Serpong, Karawaci, Cipondoh, Cikupa dan Ciledug. Area Serpong, Karawaci, Cipondoh dan Cikupa terdapat pengembangan berskala besar hingga kota mandiri oleh sejumlah pengembang bereputasi nasional, sehingga menarik banyak permintaan di area tersebut, sementara Ciledug merupakan area yang paling dekat dari Jakarta dan lebih terjangkau dari pusat kota.
"Pasar potensial area Serpong, Karawaci dan Cipondoh umumnya selain menyasar keluarga muda, juga menarik minat pasar yang lebih mature dengan daya beli yang lebih tinggi. Umumnya mereka juga merupakan warga asal Jakarta yang mencari rumah dengan luasan lebih besar serta dekat dari fasilitas publik," kata Business Improvement General Manager 99 Group Indonesia, Shafirra Shikka Larasati, Selasa (19/9/2023).
Sementara, lanjut Laras, pembeli di area Cikupa umumnya keluarga muda ataupun pekerja di area industri dengan daya beli yang lebih terbatas. Sedangkan Ciledug, meskipun tidak didukung pengembangan berskala kota seperti Serpong ataupun Karawaci, memiliki daya saing karena lokasinya yang dekat dari Jakarta.