Digelar di Kaki Gunung Sumbing, Tlilir Art and Culture Festival Bawa Keindahan Alam Temanggung Mendunia

Oleh : Ridwan | Minggu, 03 September 2023 - 12:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Temanggung - Untuk pertama kalinya, Pemerintah Desa Tlilir mengadakan Tlilir Art and Culture Festival 2023, yang diselenggarakan mulai Jumat (1/9) sampai Minggu (3/9) di Desa Tlilir, Kecamatan Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Mengusung tema "From Village to The World", Tlilir Art and Culture Festival 2023 diselenggarakan di bawah lereng Gunung Sumbing, di atas ketinggian 1.100 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Tak hanya itu, venue untuk panggung maupun penonton berada di atas atap rumah-rumah warga yang sehari-harinya biasa digunakan untuk menjemur tembakau. 

Sebagaimana diketahui, Temanggung merupakan daerah penghasil tembakau dan Tlilir juga dikenal sebagai desa penghasil tembakau terbaik di dunia dengan produk unggulan tembakau Srintil.   

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh penyelenggaraan ‘1st Tlilir Art & Culture Festival’ yang merupakan hallmark event berbasis pariwisata dan digerakkan oleh masyarakat. 

"Saya berharap dengan adanya dukungan dan kolaborasi bebagai pihak, Tlilir Art & Culture Festival menjadi momen tak terlupakan bagi seluruh peserta dan pengunjung,” kata Sandiaga Uno dalam sambutannya secara virtual, dikutip Minggu (3/9).

Sementara itu, Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), I Gusti Ayu Dewi Hendriyani yang turut hadir secara langsung menilai event festival Tlilir sebagai wujud inovasi dan adaptasi terhadap tren perubahan sikap wisatawan pascapandemi dalam berwisata yang bersifat personalize, customize, localize dan smaller in size.  

Menurutnya, wisatawan pascapandemi cenderung lebih menyukai aktivitas pariwisata luar ruangan atau outdoor dan suasana di Tlilir cocok untuk pengembangan desa berbasis ecotourism.

Oleh karena itu, Kemenparekraf mengapresiasi dan mendorong keberlanjutan event Tlilir Art & Culture Festival serta mengajak seluruh stakeholders pariwisata untuk berkolaborasi. 

“Kami berharap festival ini berkelanjutan sehingga bisa menjadi event tahunan di Jawa Tengah dan khususnya di Temanggung, serta bisa mendatangkan banyak pengunjung dari berbagai daerah. Sehingga, pada akhirnya akan bisa mendukung pencapaian target 1,2-1,4 miliar pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di 2023,” paparnya.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Temanggung, Hendra Sumaryana menambahkan, selain perbaikan aksesibilitas, pihaknya akan mengupayakan agar event festival tersebut semakin banyak diketahui masyarakat luar sehingga multiplier effect-nya tidak hanya dirasakan di kabupaten saja tapi secara nasional. 

“Temanggung punya dua hal yang unik dan mendunia yaitu tembakau dan kopi. Event ini juga menjadi bagian yang bisa ‘dijual’ dan dipromosikan,” kata Hendra.

Disisi lain, Kepala Desa Tlilir Fatur Rohman menyebut bahwa keindahan alam dan tembakau yang mendunia menjadi daya tarik, tidak hanya bagi wisnus melainkan juga wisatawan mancanegara (wisman). 

Menurutnya, wisman yang pernah datang ke desa Tlilir di antaranya berasal dari Belanda, Belgia, Jerman, Rusia, Ukraina dan Australia. Bagi turis yang ingin menginap, desa Tlilir saat ini juga memiliki 12 homestay. 

Ajang 1st Tlilir Art and Culture Festival yang diselenggarakan oleh Heavenly Indonesia, Pemerintah Desa Tlilir dan Travelita—Pegiat Pariwisata Temanggung, mendapat dukungan penuh Kemenparekraf.

Festival ini menarasikan ‘Tlilir: Tembakau, Tradisi dan Takdir’, serta mengampanyekan ‘Sustainability & Eco-Friendly Event’, di mana berbagai ornamen dan dekorasi venue event ini seluruhnya menggunakan material dari bambu.