Pemerintah Berikan Izin untuk Fakultas Kedokteran President University: Unggulan dalam AHS, K3 dan Early Exposure

Oleh : Hariyanto | Kamis, 31 Agustus 2023 - 18:21 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - President University (Presuniv) secara resmi menerima SK dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tentang pemberian izin untuk mendirikan Fakultas Kedokteran. 

SK tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat-Banten Dr. M Samsuri, S.Pd., MT, kepada Rektor Presuniv Prof. Dr. Chairy, dan disaksikan langsung oleh Ketua Yayasan Pendidikan Universitas Presiden Prof. Dr. Ir. Budi Susilo Soepandji, DEA, dan Dekan Fakultas Kedokteran Prof. Dr. Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes. Penyerahan SK dilakukan di kantor LLDIKTI Wilayah IV di kawasan Cikutra, Bandung, Jawa Barat. 

Merujuk SK yang diterbitkan pada 21 Agustus 2023, Kemendikbudristek mengizinkan Presuniv untuk membuka Program Studi Kedokteran (Program Sarjana) dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter (Program Profesi). Dua program studi tersebut akan bernaung di bawah Fakultas Kedokteran, Presuniv.

DR. SD Darmono, Founder Presuniv dan Chairman Jababeka, bersyukur dengan terbitnya izin tersebut. Memiliki Fakultas Kedokteran adalah salah satu bagian dari visi besarnya ketika mendirikan Presuniv. Persiapan untuk mendirikan Fakultas Kedokteran sudah dilakukan sejak lama, dan terwujud ketika moratorium pendidikan kedokteran dicabut oleh pemerintah pada tahun 2022. 

“Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah memberikan izin kepada Presuniv untuk menyelenggarakan pendidikan kedokteran,” katanya dalam konferensi pers yang diselenggarakan di President Lounge, Menara Batavia, Jakarta, pada Kamis (31/8/2023). 

Dengan terbitnya izin tersebut, Presuniv bisa ikut berkontribusi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045 melalui bidang kesehatan. Kesehatan merupakan isu krusial dalam meningkatkan produktivitas pekerja baik pada saat ini maupun di masa mendatang. Dan, salah satu isu utama dalam bidang kesehatan, adalah ketersediaan tenaga dokter. 

Menurut standar WHO, rasio ideal jumlah dokter umum terhadap jumlah penduduk adalah 1:1.000. Artinya, satu dokter akan melayani 1.000 penduduk. Saat ini, menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia mencapai 278,69 juta. Dengan jumlah tersebut, sesuai standar WHO, Indonesia membutuhkan 278.690 dokter. Padahal, menurut Kementerian Kesehatan per Juni 2023, jumlah dokter baru mencapai 159.977 orang. Jadi, Indonesia masih kekurangan 118.713 dokter. 

Darmono mengatakan bahwa kehadiran Fakultas Kedokteran, Presuniv, diharapkan bisa ikut memberikan kontribusi untuk mengatasi kurangnya jumlah tenaga dokter di Indonesia. Selain jumlah, masalah lain pada saat ini adalah distribusi dokter di Indonesia yang masih timpang. Di beberapa kota di Indonesia jumlah dokter berlimpah, tetapi di sisi lain masih banyak daerah yang sangat kekurangan tenaga dokter.

Kesehatan Kerja Jadi Unggulan

Menurut The International Commission on Occupational Health, selama tahun 2022, cedera akibat kerja dapat menurunkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 5,4%. Jadi, cedera akibat secara akumulatif bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi nasional. Dalam konteks itulah Presuniv memandang strategis aspek kesehatan kerja. Apalagi Presuniv berada di kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, kawasan industri Jababeka, Cikarang, Bekasi. 

Di Kabupaten Bekasi dengan jumlah penduduknya yang 3,2 juta jiwa, sebanyak 1,7 juta atau hampir 47% di antaranya adalah pekerja. Bagi para pekerja, isu kesehatan kerja menjadi sangat penting. 

Saat ini kawasan industri Jababeka menjadi tempat bagi lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional. Selain Jababeka, di Cikarang juga masih ada enam kawasan industri lainnya, meski tak sebesar Jababeka. Itu sebabnya kehadiran Fakultas Kedokteran di Kabupaten Bekasi menjadi sangat penting, terutama yang memiliki keunggulan dalam bidang kesehatan kerja. 

“Berada di kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara, dan kawasan industri lainnya juga akan berdampak positif bagi para lulusan Fakultas Kedokteran, Presuniv,” ucap Darmono. 

Banyaknya perusahaan yang ada di kawasan industri, lanjut dia, akan membuka kesempatan yang luas bagi lulusan Fakultas Kedokteran, Presuniv, untuk berkontribusi pada bidang kesehatan kerja. 

Early Exposure 

Dalam perjalanannya Fakultas Kedokteran, Presuniv, akan ikut mengembangkan Academic Health System (AHS) di Kabupaten Bekasi. AHS adalah ekosistem kolaborasi yang melibatkan empat pihak, yakni penyedia layanan kesehatan yang ada di Kabupaten Bekasi, seperti klinik, Puskesmas, rumah sakit; kalangan industri; pemerintah, termasuk Pemerintah Kabupaten Bekasi; dan Fakultas Kedokteran, Presuniv. 

Selain itu, Fakultas Kedokteran, Presuniv, juga ingin unggul di tingkat nasional dan internasional. Itu sebabnya Fakultas Kedokteran, Presuniv, mengusung tagline From Bekasi, for Indonesia, to the World. Untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya adalah dengan menerapkan sistem perkuliahan berbahasa Inggris di Fakultas Kedokteran. Ini sejalan dengan kebijakan di Presuniv yang sejak tahun pertama berdirinya juga sudah menerapkan sistem perkuliahan berbahasa Inggris. 

Penggunaan bahasa Inggris dalam perkuliahan akan berdampak positif. Banyak publikasi ilmiah, seminar atau kegiatan internasional lain yang berbahasa Inggris. Dengan fasih berbahasa Inggris, akses dosen dan mahasiswa ke berbagai publikasi ilmiah atau event internasional akan lebih terbuka. 

“Penguasaan bahasa Inggris juga mempermudah mahasiswa memperluas jejaring ke lingkungan internasional. Jejaring ini sangat penting bagi lulusan yang ingin berkarier di luar negeri, atau melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi di sana,” papar Darmono.

Menyangkut isu kesehatan kerja, Fakultas Kedokteran, Presuniv, akan menerapkan konsep early exposure. Sejak tahun pertama perkuliahan, mahasiswa sudah diperkenalkan dengan kondisi kerja dan ekosistem kesehatan. Kegiatan pembelajaran, selain di kampus, juga akan dilakukan di fasilitas kesehatan, seperti klinik dan rumah sakit. 

Fakultas Kedokteran, Presuniv, juga akan fokus pada upaya pencegahan dan promotif terhadap aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Selain itu, Fakultas Kedokteran, Presuniv, tak hanya akan menjalankan fungsi pendidikan, tetapi juga ingin kehadirannya memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar. Hal ini akan dilakukan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan penelitian.

Sebagai informasi, President University (Presuniv) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Indonesia dengan terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Presuniv yang digagas oleh SD Darmono, Chairman Jababeka, dan Prof. Donald W. Watts, President Bond University, Queensland, dan Wakil Rektor Curtin University, Australia Barat, mulai beroperasi pada tahun 2002. Saat ini Presuniv memiliki 9.000-an mahasiswa baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Merujuk situs https://izinbelajar.kemendikbud.go.id/, saat ini Presuniv tercatat sebagai universitas dengan mahasiswa asing S1 terbanyak di Indonesia. 

Misi Presuniv adalah menjadi lembaga pendidikan untuk menyiapkan para pemimpin di masa depan. Berlokasi tengah-tengah kawasan industri Jababeka, yang menjadi tempat bagi lebih dari 2.000 perusahaan nasional dan multinasional, perusahaan-perusahaan ini menjadi tempat magang, belajar dan riset bagi mahasiswa maupun dosen-dosen di Presuniv. Banyaknya perusahaan juga memungkinkan mahasiswa Presuniv melatih kemampuannya dalam berwirausaha.

Saat ini Presuniv lima fakultas, yaitu Fakultas Bisnis, Fakultas Humaniora, Fakultas Komputer, Fakultas Teknik, dan Fakultas Kedokteran. Lima fakultas tersebut menaungi 20 program studi S1, satu program profesi, dan dua program studi S2.