Film Kejar GasPoll, Sulitmya Membangun Cerita Diary

Oleh : Herry Barus | Senin, 03 Juli 2023 - 09:12 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Sutradara Hasto Broto kembali menggelontorkan film terbarunya yang menghibur. Lantaran cerita mengangkat kisah nyata, sehingga dibutuhkan pemain yang bisa memainkan karakter yang dibutuhkan cerita Kejar Mimpi GasPol!

Sebagai sutradara kawakan, Hasto Broto paham betul pemain yang akan diburu penonton film. Untuk bintang film generasi Z, adalah Michelle Ziudith, Syakir Daulay  dan untuk memainkan tokoh ibu, Hasto mempercayakan kepada Asri Welas yang kemampuan aktingnya makin matang. Tora Sudiro, aktor yang mulai aktif di film setelah tidur panjang disandingkan sebagai lawan main Asri Welas. Untuk mengocok perut penonton, Hasto menampilkan komedian gaek Marwoto yang dipadu padankan dengan komedian Komika.

Film ini akan hadir di bioskop tanah air mulai 6 Juli 2023 mendatang. Ceritanya berlatar belakang di wilayah Bromo, Jawa Timur, dan akan mengangkat kisah perjuangan seorang ibu bernama Fifi, yang menginspirasi orang-orang di sekitarnya melalui sifat dan perilakunya.

Fifi, diperankan oleh Asri Welas, merupakan seorang ibu tunggal yang mengorbankan cita-citanya menjadi seorang penulis terkenal demi memberikan kehidupan yang layak bagi anak perempuannya, Diana (diperankan oleh Michelle Ziudith). Fifi bekerja sebagai sopir mobil jip di Bromo, sebuah pekerjaan yang biasanya dilakukan oleh pria, demi memberikan kehidupan yang baik bagi putrinya.

Meskipun Fifi mengubur mimpi menjadi seorang penulis karena menganggap peran ibu lebih penting, ia kemudian menemukan semangat dalam mengejar kembali cita-citanya. Ia akhirnya bertekad untuk menggeluti kembali mimpi menjadi seorang penulis dan berusaha keras untuk mewujudkannya.

Skenario film ini ditulis oleh Arie Kriting dan Abdur Arsyad ini mengingatkan tentang pentingnya memberdayakan ibu untuk mengejar mimpi pribadi mereka, selain menyajikan nilai-nilai edukasi.

Film ini oleh Hasto Broto sepertinya memang dibuat untuk menghibur, makanya penggarapan Kejar Mimpi GasPoll ringan saja. Cenderung lamban, lazimnya sutradara lawas yang asyik dengan ritme jadul. Sementara film masa kini, film yang sat set dalam penyajiannya, nggak ngelantur.

"Ternyata menggarap cerita diary tidak mudah, untuk membangun cerita saya butuh waktu. Kalau kemudian terkesan lamban, mungkin karena cara membangun cerita yang butuh waktu sehingga terkesan lamban," ujar Hasto Broto ketika dihubungi via ponselnya.