Safari Ganoderma 2, Pembekalan kepada Petani Sawit Rakyat oleh MAKSI

Oleh : Herry Barus | Jumat, 02 Juni 2023 - 05:03 WIB

INDUSTRY.co.id -   Jakarta- Ancaman serangan Ganoderma boninense pada perkebunan kelapa sawit sudah tidak bisa tolerir lagi. Lawan, kata Dr. Ir. Darmono Taniwiryono, MSc., Ketua umum Masyarakat Perkelapa Sawitan Indonesia (MAKSI),  Peneliti seni senior ahli Ganoderma,  Dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit, PPKS Unit Bogor. Hal itu disampaikan oleh Darmono pada pembukaan  Acara Safari Ganoderma 2, Di Desa Banjar Seminai, Kecamatan Dayun Kabupaten Siak Indrapura, 30 Mei 2023. Turut menyampaikan sambutan, Dr. Ir. Sunari, MS, Direktur Penghimpunan Dana,   Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS). Acara ini diselenggarakan oleh MAKSI dan PPDPKS.

Dalam sambutannya Sunari menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada MAKSI dan Dinas Pertanian Kabupaten Siak atas terselenggaranya Safari Ganoderma 2. Sunari mengharapkan agar acara ini memberikan pengetahuan yang luas tentang aspek teknis kepada para petani kelapa sawit, baik plasma maupun mandiri.

BPDPKS memiliki peran penting dalam mendorong percepatan Peremajaan Sawit Rakyat. Namun di lapangan tentu ada permasalahan teknis terutama terkait dengan ancaman penyakit busuk pangkal batang sawit yang disebabkan oleh Ganoderma. Karena yang diserang adalah bagian batang, tentu saja transportasi nutrisi dari akar ke tajuk yang diperlukan untuk produksi TBS menjadi terganggu.

Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (ASPRKPIR) mengharapkan para petani peserta Safari Ganoderma 2 yang dihadirkan bisa menyerap ilmu pengetahuan penting tentang ancaman serangan Ganoderma yang langsung oleh ahlinya. Ketua ASPEKPIR Kabupaten Siak, Samijo,  menambahkan bahwa peserta yang dihadirkan pada acara ini terdiri dari para Ketua KUD, Ketua Kelompok Tani dan Penyuluh.

Kepala Bidang Perkebunan, Dinas Pertanian Kabupaten Siak,  Muhammad Ihsan, SP, menyampaikan bahwa dana untuk perkebunan kelapa sawit rakyat didorong untuk diperoleh dari BPDPKS yaitu melalui program PSR dan Sarpras di Dinas Pertanian. Kemudian disampaikan bahwa dana bantuan pengadaan pestisida ada di Dinas tetapi yang mengajukan selama ini umumnya  petani tanaman pangan dan hortikultura. Mengingat besarnya ancaman serangan Ganoderma dan kumbang tandun, menurutnya perlu ada yang mengajukan dari petani sawit. Petani yang sudah menerima bantuan dana PSR, baru bisa mengajukan dana Sarpras setelah 4 tahun.

PT Perkebunan Nusantara 5, sebagai pembina Aspekpir di wilayah tersebut, yang diwakili oleh Manajer Plasma, Syamsu Rizal Lubis, mengatakan bahwa Ganoderma bononense sudah dirasakan sebagai salah satu ancaman serius di perkebunan kelapa sawit di Riau. Karena itu pembekalan kepada petani sangat diperlukan.