Talskhow Bersama Duta Baca Gol A Gong, Gubernur Riau Sebut Pentingnya Budaya Baca
INDUSTRY.co.id - Riau - Dalam pembukaan talkshow Duta Baca Indonesia di Perpustakaan Soeman HS, Riau, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution membuka sebut pentingnya budaya baca dalam kemajuan bangsa.
Karena itulah menurut Wagub Edi Natar, Pemda Riau terus mengimbau seluruh kepala daerah untuk bersinergi dan berkolaborasi berupaya meningkatkan budaya kegemaran membaca dan literasi masyarakatnya.
“Nilai indeks kegemaran membaca di Provinsi Riau di tahun 2022 berada pada angka 55,03% atau kategori sedang. Inginnya angka ini terus mengalami peningkatan sehingga diperlukan kesadaran aktif stakeholder daerah. Karena dengan literasi yang baik, kesejahteraan masyarakat akan meningkat,” tambah Wagub Edy Natar.
Wagub Edi Natar juga mendukung program perpustakaan berbasis inklusi sosial yang digalakkan Perpustakaan Nasional yang memfasilitasi masyarakat dengan kekuatan potensi masyarakat dan keragaman alam.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando mengamini yang disampaikan Wagub Riau. Syarif Bando menegaskan bahwa saat ini literasi bukan hanya keahlian baca-tulis saja.
“Padahal literasi merupakan kedalaman pengetahuan seseorang terhadap suatu subjek ilmu pengetahuan tertentu yang dapat diimplementasikan dengan inovasi dan kreativitas untuk memproduksi barang dan jasa yang berkualitas dan dapat digunakan dalam persaingan global,” imbuh Kepala Perpusnas.
Provinsi Riau, menjadi lokasi ketiga yang didatangi Duta Baca Indonesia Gol A Gong lewat kegiatan safari literasinya. Di setiap lokasi perhelatan talk show, Gol A Gong selalu mengajak peserta yang hadir untuk aktif menuliskan ide-ide serta imajinasinya ke dalam bentuk tulisan agar diketahui banyak orang.
“Pepatah mengatakan jika kita ingin mengenal dunia maka membacalah dan jika kita ingin dikenal dunia maka menulislah,” pungkas Plt. Kepala Pusat Analisis Perpustakaan dan Pengembangan Budaya Baca Perpusnas Dewi Kartikasari.
Safari literasi DBI juga turut menghadirkan penulis berbakat Fahrunnas MA Jabbar dan penerima manfaat perpustakaan berbasis inklusi sosial Yuli Astuti.