Dua Tahun Ke depan, 350 Ribu Sambungan Pipa Air Bersih Bakal Terpasang di Jakarta

Oleh : Ridwan | Senin, 20 Februari 2023 - 23:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Jakarta setiap tahunnya tenggelam 12 - 18 sentimeter. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan hal itu disebabkan oleh penggunaan air tanah yang berlebihan. 

Menurut Basuki, pemerintah tidak bisa melarang pemanfaatan air tanah oleh masyarakat, sebelum alternatifnya tersedia. 

"Pemerintah DKI atau pemerintah pusat tidak bisa melarang, kecuali sudah bisa menyuplai air bersih. Kalau semua sudah bisa diselesaikan dan bisa mensuplai air Jakarta, maka kita pada tahun 2030 bisa menyampaikan stop penggunaan air tanah," kata Basuki Hadimuljono dalam acara 'Penandatanganan Perjanjian Fasilitas Sindikasi Kredit antara PT Air Bersih Jakarta dengan Lembaga Perbankan dan Institusi Keuangan,' di kantor Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Senin (20/2/2023). 

Penandatanganan dilakukan antara konsorsium bank yang antara lain adalah Bank BCA, Bank OCBC, OCBC NISP, Bank BTN, Bank BTPN, PT SMI, serta KB Bukopin,  bersama PT Air Bersih Jakarta, yang merupakan anak perusahaan dari PT. Moya Indonesia.

Uang yang disalurkan dalam tahap pertama adalah sebesar Rp 8.874.000.000.000. 

CEO Moya Indonesia Holdings Pte Ltd, Mohamad Selim, dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa dalam dua tahun ditargetkan akan dibangun sambungan perpipaan di DKI Jakarta sepanjang 2500 kilometer. Dalam kurun waktu yang sama ditargetkan 350 ribu sambungan baru untuk rumah di ibukota. 

Dirinya memastikan pembangunan tersebut tidak akan mengganggu masyarakat 

"350 ribu rumah tahap pertama selama dua tahun. Totalnya nanti sampai 2030, satu juta sembilan puluh lima," kata Mohamad Selim. 

Selim mengatakan, pihaknya hanya membangun infrastruktur air bersih untuk masyarakat DKI Jakarta, sementara operasionalnya tetap dilakukan PAM Jaya yang merupakan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah Pemprov DKI Jakarta. 

Direktur Utama PT Air Bersih Jakarta, Lafrik Bano Rangkuty menjelaskan bahwa setelah penandatanganan, pihaknya pada April mendatang sudah bisa memulai project pembangunan. 

Lebih lanjut, Lafrik mengungkapkan bahwa project tersebut antara lain adalah Jatiluhur hilir dan Buaran tiga. 

"Penyelesaiannya berbeda beda, ada dua tahun ada lima tahun, termasuk pembangunan jaringan," ujarnya.

Direktur PT Bank BCA, Antonius Widodo Mulyono meyebut, dari Rp 8.874.000.000.000, pihaknya menyalurkan sekitar Rp 2,5 triliun. 

Kata dia Bank BCA merupakan lead dalam sindikasi kredit proyek.

"Saya pikir project ini sangat strategis, karena siapapun juga di negara ini, lebih khusus lagi di Provinsi DKI , semua penduduknya memerlukan air bersih berkualitas. Selain memberikan kualitas air yang lebih baik, bisa membantu ikut mencegah penurunan permukaan tanah," tutupnya.