Terapkan Euro 4, Mitsubishi FUSO Siap Wujudkan Indonesia Hijau
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Setujukah Anda bahwa saat ini kondisi di kota-kota besar di Indonesia sudah semakin penuh dan padat. Beribu-ribu atau bahkan berjuta-juta kendaraan roda dua dan empat memenuhi jalanan besar dan menimbulkan kemacetan yang luas biasa. Dengan banyaknya kendaraan tersebut membuat situasi dan kondisi udara menjadi tidak lebih nyaman.
Hasil emisi yang dihasilkan oleh banyaknya kendaraan membuat udara yang Anda hirup menjadi kotor dan tidak sehat. Polusi tersebutlah yang menghasilkan sebuah situasi yang bernama efek rumah kaca.
Efek rumah kaca adalah proses absorbsi dan pembuangan radiasi inframerah oleh bermacam gas di atmosfer. Efek rumah kaca akan menyebabkan energi dari sinar matahari tidak dapat terpantul keluar bumi.
Di kota-kota besar, kontribusi gas buang kendaraan bermotor sebagai sumber polusi udara mencapai 60-70%. Penggunaan bahan bakar minyak pada sektor transportasi khususnya bensin akan mengeluarkan senyawa-senyawa seperti CO (karbon monoksida), THC (total hidrokarbon), TSP (debu), Nox (oksida-oksida nitrogen) dan Sox (oksida-oksida sulfur), dan juga karbon dioksida (CO2). Emisi CO2 yang berlebihan merupakan penyebab terjadinya gas rumah kaca (GRK) yang menyebabkan pemanasan global yang berakibat terjadinya perubahan iklim. Oleh karena itu harus ada upaya serius guna menurunkan emisi CO2 tersebut.
Pemerintah pun tak tinggal diam dan langsung tancap gas bergerak cepat untuk mengatasi kondisi yang tak lazim tersebut. Pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2030 sebesar 29 persen secara mandiri, atau 41 persen jika mendapat dorongan internasional.
Salah satu caranya adalah dengan implementasi standar emisi Euro 4 untuk mesin disel yang sudah mulai berlaku sejak bulan April 2022 lalu.
Euro 4 merupakan standar emisi gas buang kendaraan diesel yang bertujuan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca. Standar tersebut sudah ditetapkan dan diatur melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017.
Perubahan standar emisi ini membuat produsen juga perlu mengubah teknologi mesin agar emisi yang keluar sesuai aturan, salah satunya Mitsubishi Fuso.
Tak tanggung-tanggung, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), distributor resmi kendaraan niaga dari Mitsubishi Fuso Truck and Bus Corporation (MFTBC) memperkenalkan 29 lini produk bermesin diesel Euro 4 yang terdiri dari 15 varian Canter (light duty truck/LDT) dan 14 varian Fighter X (medium duty truck/MDT). Dua kelas kendaraan tersebut merupakan transformasi dari produk terlaris Colt Diesel dan Fighter.
Hadir dengan standar Euro 4, mesin 4V21 untuk Canter dan mesin 6M60 untuk Fighter X dengan teknologi Common Rail dapat menghasilkan tenaga mesin yang maksimal, torsi yang lebih tinggi di range RPM yang lebih panjang sehingga performanya lebih optimal.
Selain itu, teknologi Exhaust Gas Recirculation, Positive Crankcase Ventilation, dan Diesel Oxidation Catalyst Muffler mampu menurunkan kadar emisi NOx (Nitrogen Oxide) sehingga emisi gas buang kendaraan lebih ramah lingkungan.
Director of Sales & Marketing Division PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) Duljatmono mengatakan, setelah era Euro-4 dimulai, KTB melakukan sosialisasi secara intensif dan komunikasi yang interaktif dengan banyak konsumen loyal juga potensial dari Mitsubishi FUSO.
"Dan kami bersyukur melihat respon positif dari banyak konsumen. Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami bahwa Mitsubishi FUSO dapat mendukung para konsumen melalui produk-produk kami," katanya, beberapa waktu lalu.
Selain itu, KTB juga rajin menggelar kegiatan corporate social responsibility (CSR) yaitu KTB FUSO Vocational Education Program (KTB FUSO VEP).
Program KTB FUSO VEP merupakan pelatihan otomotif untuk Guru dan Murid SMK terkait teknologi terbaru mesin EURO 4 yang dibenamkan pada produk-produk unggulan Mitsubishi Fuso, yaitu “Canter” dan “Fighter X”.
Kegiatan KTB FUSO VEP yang diadakan setiap tahun merupakan wujud komitmen KTB terhadap pengembangan pendidikan kejuruan di Indonesia secara keberlanjutan.
"Keberhasilan dari implementasi kebijakan Euro 4 tidak hanya ditentukan dari pengembangan teknologi dan fitur produk secara keseluruhan, dukungan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan berwawasan industri juga menjadi unsur yang tidak kalah penting dalam hal ini. Oleh karena itu, pembinaan dan pelatihan teknis yang berbasis industri sangatlah penting untuk dilakukan secara berkelanjutan melalui kerja sama yang erat antara pelaku industri dan institusi pendidikan, salah satunya sekolah kejuruan," paparnya.
Gayung pun bersambut, sosialisasi intensif KTB terkait FUSO Euro 4 mendapatkan respon yang sangat baik dari pelanggan di seluruh Indonesia, salah satunya PT Agung Solusi Trans (Ageng Rent) yang mempercayakan Mitsubishi FUSO sebagai mitra untuk mendukung bisnisnya. Tak tanggung-tanggung, Ageng Rent telah memesan 119 unit produk FUSO Euro 4 yang terdiri dari varian Canter FE 71, FE 71 Long, FE 74 dan FE 74 Long.
Edi Cahyono, selaku Manajer Operasional PT. Agung Solusi Trans menyampaikan bahwa pihaknya sudah sangat lama mempercayakan kendaraan niaga kami kepada Mitsubishi FUSO.
"Setelah Euro-4 dimulai, kami masih mengandalkan unit Mitsubishi FUSO untuk disewakan kepada pelanggan kami. Mengingat pengalaman sebelumnya, tentang kualitas produk, layanan purna jual yang sangat baik termasuk layanan bengkel 24 jam dan ketersediaan suku cadang, dan jaringan bengkel terluas, kami mempercayakan Mitsubishi FUSO terus menerus sebagai mitra bisnis kami," kata Edi.
Penerimaan positif lainnya datang dari PT Waletindo Setia Persada (WSP) yang menjalankan bisnisnya di bidang pertambangan sejak tahun 2002.
Hingga saat ini, WSP memiliki lebih dari 950 unit produk Mitsubishi FUSO
Direktur Operasional WSP, Chairi Anwar mengakui bahwa pihaknya hingga saat ini masih mempercayai produk FUSO, mengingat kualitas dan kekuatannya untuk menaklukkan berbagai medan jalan, terutama untuk pengangkutan komoditas batubara di area pertambangan.
"Tidak hanya soal produk, tetapi juga layanan purna jual dan ketersediaan suku cadang FUSO yang sangat baik menjadi alasan kami memilih FUSO sebagai mitra bisnis," katanya.
Managing Director PT Putra Mandiangin Utama (PMU) Muhammad Alyafei turut mengapresiasi pengembangan standar emisi Euro 4 Mitsubishi FUSO. Menurutnya, Mitsubishi FUSO terkenal dengan produk yang kuat, andal, dan berkinerja tinggi.
Berbekal pengalaman tersebut, PMU yang bergerak di bidang pertambangan batubara telah memesan 300 unit Canter FE SHDX Euro 4.
"Hadir dengan reputasi yang baik, produk FUSO telah dijual dan dipercaya di seluruh dunia. Oleh karena itu, kami memilih FUSO sebagai kendaraan yang mendukung bisnis kami," terang Alyafei.
Nobukazu Tanaka, President Director PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors menyebut bahwa dirinya senang mengetahui bahwa produk Euro 4 kami diterima dengan baik oleh konsumen.
"Setelah pengiriman unit, kami akan terus menunjang bisnis konsumen dengan dukungan penuh dari tim aftersales, melalui jaringan dealer terluas di seluruh Indonesia. Kami memastikan konsumen terlayani dengan baik," katanya.
KTB juga berkomitmen untuk terus menjaga layanan purna jualnya yang terbaik dengan dukungan jaringan dealer terluas di Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk terus mempertahankan dan meningkatkan dukungan layanan kepada pelanggan di seluruh Indonesia," jelas Tanaka.
Mitsubishi FUSO juga akan mempertahankan layanan Free Service yang selama ini diapresiasi konsumen hingga setelah peluncuran kendaraan baru ini.
Selain itu, Mitsubishi Fuso juga telah menambah fasilitas Parts Depo untuk menjamin ketersediaan pasokan suku cadang.
Mitsubishi Fuso juga akan meningkatkan fungsi Mobile Workshop Service yang dilengkapi dengan peralatan berteknologi tinggi untuk memeriksa kinerja mesin Euro 4 dan menyediakan mekanik profesional untuk melakukan perawatan unit-unit kendaraan yang ada di on-site atau di lokasi operasional konsumen.
Dengan line-up baru ini, tentunya Mitsubishi Fuso akan memberikan produk dan layanan dengan kualitas terbaik kepada seluruh pelanggan dengan menerapkan standar Euro 4 sesuai regulasi pemerintah.