Venamon, IKM Asal Bandung yang Sukses Pasok Sepatu Militer Afrika Hingga AS
INDUSTRY.co.id - Bandung - Industri Kecil Menengah (IKM) asal Bandung, PT Venamon Footware Manufacturer terus melebarkan sayap pasarnya.
Tak hanya menjadi pemasok utama sepatu bagi TNI dan Kepolisian lokal, kini Venamon juga memasok sepatu bagi militer Malaysia, Brunei, Afrika hingga Amerika Serikat (AS).
"Saat ini, kami juga memasok sepatu untuk militer di Brunei, Malaysia, Afrika hingga AS," kata Direktur PT Venamon Footware Manufacturer Henny Setiadi di Bandung (18/1).
Adapun jenis sepatu yang diekspor ke masing-masing negara berbeda. Sepatu yang diekspor ke AS adalah Oxford Dress Shoes, ke Brunei DMS Boot, ke Malaysia Combat Boot, dan ke Afrika adalah Desert Boot.
Henny menjelaskan bahwa pesanan sepatu militer harus melalui badan usaha di negara tersebut. Menurutnya, pemesanan sepatu militer tidak bisa langsung ke PT Venamon, melainkan harus melalui distributor.
Oleh karena itu, lanjut Henny, pihaknya selalu berupaya menjaga mutu dengan sederat standar yang telah tersertifikasi.
"Kami berupaya untuk terus beradaptasi dengan legalitas dan standar yang dibutuhkan. Dan kami tidak berhenti berinovasi untuk memenuhi kebutuhan pasar di dalam maupun luar negeri," jelasnya.
Saat ini, IKM sepatu yang telah berdiri sejak tahun 1976 tersebut mampu memproduksi hingga 3000 pasang sepatu per hari, dengan total tenaga kerja mencapai 250-300 orang.
"Kunci bertahan selama 47 tahun, kita harus tangguh menghadapi tantangan dan bisa menyesuaikan kebutuhan pasar," papar Henny.
Saat ini produk sepatu buatan Venamon telah memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) hingga lebih dari 80 persen untuk beberapa produk tertentu.
Tahun ini, Venamon mematok peningkatan pertumbuhan bisnis 20 persen dibandingkan tahun lalu, hingga memperluas pasar ekspornya ke negara-negara middle east.
"Kami optimistis bisa tercapai dengan upaya-upaya yang kami lakukan," tandas Henny.
Dikesempatan yang sama, Kepala Badan Pemberdayaan Industri Persepatuan (BPIP) Indonesia Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Syukur Idayati mengatakan, IKM alas kaki nasional semakin prospektif.
"Betul, prospektif, dengan menjaga kualitas mutu, dan terus berinovasi. Oleh karena itu, kami dampingi untuk yang skala kecil dan menengah agar mampu memenuhi standar pasar," kata Syukur Idayati.
Ditambahkan Syukur, Kemenperin terus mendorong IKM alas kaki untuk melakukan pengembangan produk dan konsisten berinovasi untuk menjawab kebutuhan pasar. Selain itu, hal yang tidak kalah penting adalah melakukan uji laboratorium untuk menjaga standar mutu.
"Dalam hal ini, IKM persepatuan dapat memanfaatkan laboratorium uji untuk mengetahui mutu sepatu atau alas kaki yang diproduksi," ujar Syukur.
Menurutnya, beberapa IKM sepatu yang telah mengekspor produknya juga membutuhkan uji laboratorium tersebut untuk memenuhi standar yang diinginkan pasar global.
Sekedar informasi, PT Venamon memproduksi sepatu dinas harian (PDH) dan dinas lapangan (PDL) untuk instansi militer sejak tahun 1976.
Kini lebih dari 30 instansi pemerintah yang menjadi konsumen separu PDH dan PDL produksi PT Venamon.
Seiring dengan berkembangnya permintaan pasar dan tren alas kaki, kini PT Venamon juga memproduksi sepatu formal untuk umum serta bermitra sebagai pemasok untuk sepatu merek lokal lainnya seperti Eiger dan Adorable Projects.
Tahun 2021, PT Venamon bekerjasama dengan Kemenperin dalam program Diklat 3 in 1 dan langsung menyerap tenaga kerja lulusan Diklat 3 in 1 sebanyak 35 orang.