Di Ajang Forum B20, Indofood Beberkan Kunci Sukses Berdayakan Petani dan UMKM Lewat Model Bisnis Inklusif

Oleh : Ridwan | Selasa, 15 November 2022 - 19:42 WIB

INDUSTRY.co.id - Bali - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) merasa bangga menjadi bagian dalam acara B20 Summit Indonesia 2022 dengan mengusung tema "Mendorong Pertumbuhan Inovatif, Inklusif dan Kolaboratif". 

Selama beberapa dekade, Indofood terus berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat melalui inovasi dan model bisnis inklusif yang diterapkan pada keempat kelompok usaha strategis Indofood.

Hal ini dilakukan melalui penerapan tiga pilar keberlanjutan yaitu, Tangguh dalam menghadirkan produk pangan untuk semua, Perlindungan terhadap lingkungan, dan Tumbuh bersama karyawan dan masyarakat.

Direktur Indofood, Axton Salim menyebut, pihaknya menyadari bahwa tantangan saat ini membutuhkan solusi kreatif dari kalangan bisnis, tidak hanya untuk bertahan, namun tetap bertumbuh dengan pesat.

Menurutnya, Covid-19, perubahan iklim dan ketegangan geopolitik adalah sebagian dari berbagai tantangan yang telah menciptakan gangguan saat ini.

"Gangguan ini juga telah menyoroti kerentanan rantai nilai global atau global value chain (GVC) dan kebutuhan untuk mendiversifikasi pilihan rantai pasokan untuk memasukkan model yang lebih bersifat regional yang lebih dekat dengan pasar akhir untuk sumber-sumber daya penting," kata Axton Salim melalui keterangan resminya di Jakarta (15/11).

Guna menghadapi tantangan tersebut, Indofood terus memperkuat kemitraannya dengan UMKM lokal untuk mengurangi dampak gangguan GVC serta menciptakan ekonomi yang lebih tangguh. 

"Diversifikasi sumber serta peningkatan kapasitas dan ketahanan para petani lokal, sangatlah penting guna menyeimbangkan antara pasokan impor dan lokal," terangnya.

Salah satu contoh public private partnership yang baik adalah kemitraan sistem closed-loop. Model kerja sama ini mencakup dukungan Praktik Pertanian yang Baik (Good Agricultural Practices atau GAP), pemetaan risiko perubahan iklim dan mitigasi melalui public private partnership antara pemerintah, petani dan pemangku kepentingan yang terkait. 

Hal ini membantu diversifikasi pilihan rantai pasokan dan membantu mengurangi gangguan GVCs serta menciptakan ekonomi yang lebih tangguh. 

“Melalui model bisnis inklusif, Indofood telah memberdayakan ribuan petani, UMKM, dan keluarganya. Kolaborasi ini tidak hanya menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan bagi Indofood sebagai sebuah perusahaan, tetapi juga memperkuat ekonomi masyarakat yang ada dalam rantai nilai kami,” tutur Axton Salim.

Dalam rangka memperkuat pasokan bahan baku untuk proses produksi, lanjutnya, perseroan bekerjasama dengan lebih dari 20.000 petani kentang, cabai, singkong, gula kelapa dan peternak sapi, serta dengan 48.000 petani plasma kelapa sawit. 

"Kami juga mengembangkan sendiri program produksi bibit kentang industri untuk mengurangi impor komoditas kentang. Ini adalah contoh bagaimana kami memanfaatkan sumber-sumber lokal, seperti lahan dan tenaga kerja untuk dapat meningkatkan produksi lokal," katanya.

"Besar harapan kami, hal ini dapat direplikasikan pada pertanian, peternakan dan daerah lainnya sehinga bisa meningkatkan ketahanan pangan lokal dan menghasilkan peluang ekonomi untuk masyarakat setempat,” tambah Axton Salim. 

Acara B20 dapat menjadi sarana yang diperlukan bagi berbagai negara yang sedang menghadapi tantangan global yang sama. Para anggota dan kalangan bisnis dapat berkerja sama serta berbagi praktik terbaik tentang berbagai aspek kunci dalam ketangguhan rantai pasokan seperti kemitraan, kebijakan dan teknologi. 

"Mereka juga dapat bekerja sama untuk mengurangi hambatan perdagangan atau larangan impor dan memungkinkan lebih banyak kesepakatan perdagangan bebas untuk memperlancar arus barang," tutup Axton Salim.