Bisnis Tumbuh Dua Kali Lipat, RELX Sasar RI jadi Tujuan Investasi
INDUSTRY.co.id - Jakarta - RELX, produsen rokok elektrik asal China menyebut bahwa Indonesia menjadi pasar potensial bagi pengembangan bisnisnya.
"Dengan populasi pengguna rokok elektrik yang masih 0,3% dibanding jumlah penduduk yang mencapai 270-an juta jiwa menjadikan Indonesia pasar potensial bagi kami," kata General Manager RELX Indonesia Yudhistira Eka Saputra dalam diskusi bersama media di Jakarta (3/11).
Meski demikian, ia mengakui bahwa market share RELX di Indonesia terbilang masih sangat kecil. "Memang harus diakui kalau market share kami di Indonesia masih relatif kecil," terangnya.
Lebih lanjut, Yudhistira mengungkapkan, potensi industri rokok elektrik secara gambaran masih sangat menjanjikan. Hal ini terlihat dari pertumbuhan bisnis RELX mencapai lebih dari dua kali lipat.
"Potensi untuk rokok elektrik sangat besar dan bisnis kita selalu tumbuh lebih dari dua kali lipat," tutur Yudhistira.
Dirinya tak membantah bahwa Indonesia berpotensi menjadi sasaran investasi perusahaan pada masa mendatang.
"Potensi bisnis di industri rokok elektrik di Indonesia besar. Jika lingkungan beroperasi dan regulasi cocok, Indonesia akan jadi tujuan investasi bagi RELX," paparnya.
Namun, lanjutnya, perusahaan memerlukan waktu cukup panjang untuk melakukan berbagai evaluasi selama masa penjajakan.
Dikesempatan yang sama, Direktur Industri Minuman, Hasil Tembakau dan Bahan Penyegar Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Edy Sutopo mengatakan, ada beberapa investor yang telah menyatakan minatnya untuk investasi di sektor rokok elektrik di Indonesia.
"Ada beberapa investor yang telah melakukan penjajakan kepada kami. Tapi yang pasti itu dari PT Philip Morris Indonesia dan Bentoel Group," kata Edy.
Selain itu, Edy mengatakan terdapat satu investor lagi yang sedang membahas perihal Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan Kemenperin.