Keren! Kemenperin: Sejumlah Produk Lokal Sukses Rajai Pasar Global
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat sejumlah produk lokal telah berhasil menembus pasar global.
Adapun sejumlah produk tersebut diantaranya, produk makanan dan minuman, fesyen, kerajinan, dan alat pertahanan.
Produk-produk lokal yang diekspor tersebut dinilai punya kualitas unggul karena telah memenuhi standar di negara-negara penerimanya.
"Contohnya produk Indomie telah tersebar ke 80 negara dan permen Kopiko di lebih 100 negara. Selain itu, PT Pindad yang memproduksi berbagai alutsista, telah dipesan banyak negara lain, seperti panser dan senapan. Bahkan, PT Sritex membuat seragam militer Filipina dan memasok rompi antipeluru untuk personil NATO," kata Sekretaris Jenderal Kemenperin Dody Widodo di Jakarta, Senin (31/10).
Dalam mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), dengan Menteri Perindustrian selaku Ketua Harian Tim Nasional P3DN, Kemenperin telah menggelar kegiatan business matching di Bali, beberapa waktu lalu.
Upaya ini untuk mempertemukan antara pengguna produk dalam negeri mulai dari pemerintah pusat dan daerah hingga BUMN dengan industri sebagai pembuat produknya.
"Pada business matching tersebut, terjadi komitmen belanja produk dalam negeri sebesar Rp214,3 triliun, dan berhasil masuk rekor MURI sebagai transaksi terbesar belanja produk dalam negeri selama tiga hari," sebut Dody.
Hasil komitmen belanja produk dalam negeri itu telah mencapai lebih dari 50 persen target belanja produk dalam negeri pada tahun 2022. Potensi belanja pemerintah pusat dan daerah mencapai Rp1.071,4 triliun.
"Sebesar Rp400 triliun di antaranya akan diserap melalui belanja produk dalam negeri serta UMKM sepanjang tahun 2022," tandasnya.
Guna memasifkan kampanye melokal, Biro Hubungan Masyarakat Kemenperin telah menginisasi program internal Rabu Melokal, yakni mendorong seluruh pegawai Kemenperin menggunakan berbagai produk lokal pada hari Rabu tersebut.
Selain itu, menggelar sosialisasi P3DN kepada mahasiswa dan influencer. Dody optimistis, program melokal dapat berkontribusi mendukung industri nasional untuk maju.
Beberapa waktu lalu, Sekjen Kemenperin mengunjungi Bucini, produsen tas dan aksesoris yang terbuat dari bahan kulit di Yogyakarta. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1997 ini telah mengeskpor berbagai produknya ke sejumlah negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara di Eropa.
Produk Bucini telah memperoleh sertifikasi TKDN dari Kemenperin, dengan rata-rata nilai TKDN mencapai 70 persen. Perusahaan ini telah menyerap tenaga kerja hingga 150 orang.
"Pada Kamis (28/10) kemarin, saya menghadiri acara sosialisasi P3DN di Jogja, yang diikuti puluhan influencer dan mahasiswa dari Jogja. Saya juga mengunjungi Harian Jogja untuk menyosialisasikan berbagi program dan kegiatan yang telah dilakukan Kemenperin dalam kampanye P3DN. Program ini akan terus bergulir di berbagai daerah lain," pungkasnya.