Gelar Wisuda ke-17, Rektor Presuniv: Setiap Lulusan Perlu Hasilkan Karya yang Berdampak bagi Masyarakat
INDUSTRY.co.id - Cikarang - Rektor President University (Presuniv) Prof. Dr. Chairy mengatakan, Presuniv mendidik mahasiswanya untuk menjadi manusia yang jujur, serta mendorong segenap lulusannya agar dapat menghasilkan karya yang berdampak bagi masyarakat.
"Bangsa Indonesia membutuhkan lebih banyak generasi muda yang memiliki integritas, semakin agile, dan mampu membuat perbedaan di masyarakat,” tegasnya pada upacara wisuda ke-17 yang digelar di President University Convention Center (PUCC), Jababeka Education Park, Cikarang.
Mengusung tema "Shaping International Leaders for Global Post-Pandemic Recovery", wisuda kali ini menjadi sangat istimewa bagi Presuniv dan segenap lulusannya karena dua hal. Pertama, prosesi wisuda diselenggarakan secara offline, setelah selama dua tahun sebelumnya, yakni pada tahun 2020 dan 2021, dilakukan secara online. Kedua, wisuda kali ini juga dilaksanakan bertepatan dengan usia Presuniv yang sudah mencapai 20 tahun.
Meski begitu karena Indonesia belum sepenuhnya terbebas dari pandemi Covid-19, guna mengurangi banyaknya kerumunan, Presuniv memutuskan untuk melaksanakan prosesi wisuda sebanyak dua kali, yakni pada pagi dan siang hari.
Dalam kesempatan tersebut, Presuniv mewisuda 1.181 lulusan baru. Jumlah ini meningkat kurang lebih 40% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Selain itu jumlah lulusan yang mendapat penghargaan karena berhasil meraih predikat summa cum laude, magna cum laude dan cum laude juga meningkat. Untuk wisuda tahun 2022 ada sebanyak 189 lulusan yang mendapat penghargaan, atau meningkat 37% dibandingkan dengan wisuda tahun 2021.
Dalam pesannya kepada para lulusan, Chairy menyinggung soal pandemi Covid-19 yang belum sepenuhnya berakhir. Pandemi, lanjut Chairy, masih menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia dan dunia.
“Sebagai tantangan, pandemi Covid-19 ini ibarat pintu yang harus kita buka. Begitu pintunya terbuka, kita akan melihat berbagai kemungkinan yang justru dapat menjadi batu pijakan untuk kita bisa melompat lebih tinggi lagi,” paparnya.
Dia juga menegaskan, tantangan harus membuat kita menjadi lebih gesit dalam bereaksi guna menghadapi situasi yang tidak menentu.
"Kita harus lebih fleksibel, responsif, dan semakin mudah beradaptasi. Presuniv sudah membekali seluruh siswa dan lulusannya dengan kemampuan tersebut," kata Chairy.
Sementara itu, Ketua Yayasan Pendidikan Universitas (YPUP) Presiden Prof. Budi Susilo Soepandji mengapresiasi seluruh lulusan yang mampu menghadapi situasi yang tidak menentu sebagai akibat pandemi Covid-19.
“Itu semua menjadi perjalanan yang sangat menantang. Kami bangga menyaksikan para lulusan mampu beradaptasi, menjadi semakin tekun, lebih open minded, dan mampu mendorong diri sendiri untuk melakukan sesuatu hingga melampaui batas. Semua itu dilakukan dalam periode yang extra ordinary, yakni pandemi. Jadi, selamat untuk para lulusan,” tegasnya.
Budi Susilo juga menambahkan, mungkin kalian semua, para lulusan, belum sepenuhnya menyadari bahwa selama hampir tiga tahun belakangan kalian sebetulnya sudah melampaui pengalaman yang sangat bersejarah dalam peradaban umat manusia. Dan, menurut saya, kalian sudah membuat sejarah sendiri.
Mulai hari ini, lanjut Budi Susilo, seluruh lulusan akan memulai perjalanan yang baru ke masa depan. “Semua tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Itulah yang akan dihadapi oleh para lulusan. Meski begitu setelah melihat perjalanan yang sudah terjadi, saya optimis para lulusan akan mampu menghadapi semua tantangan dengan sangat baik,” ucap Budi Susilo.
Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten Dr. Samsuri dalam sambutannya menekankan tiga hal. Pertama, Presuniv termasuk salah satu dari tujuh perguruan tinggi yang terakreditasi Unggul di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV.
“Merujuk catatan di LLDIKTI Wilayah IV, Presuniv adalah perguruan tinggi yang taat azas dan taat mutu,” tegas dia.
Samsuri juga mengungkapkan bahwa di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV ada 455 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. “Menurut data LLDIKTI Wilayah IV, seluruh ijazah dari lulusan Presuniv sudah mendapatkan penomoran secara nasional," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Samsuri juga menekankan perlunya Presuniv terus menjaga mutu. Baik itu mutu lulusan maupun mutu pembelajaran. “Jangan pernah menurunkan standar. Presuniv, sebagai salah satu universitas swasta terbaik di Indonesia, harus terus menerapkan standar yang tinggi,” ucap dia.
Kepada para lulusan, Samsuri menyampaikan pesannya, “Lulus pada hari ini belum menjamin kesuksesan di masa depan. Ini baru langkah awal,” katanya.
Untuk bisa sukses, seluruh lulusan harus menjadi pembelajar sepanjang hayat. Samsuri menekankan bahwa sekarang ini perubahan terjadi begitu dinamis.
“Orang yang mau terus belajar akan menjadi pemilik masa depan. Sementara, bagi yang sudah puas setelah diwisuda, kalian hanya akan menjadi pemilik masa lalu,” tegasnya.
"Untuk menjadi pembelajar, para lulusan tak harus melakukannya di lembaga pendidikan. Belajar bisa dilakukan di mana saja. Kita bisa belajar di kampus kehidupan, di tengah-tengah masyarakat, bahkan termasuk di tempat kerja," tambah Samsuri.
Pesan kedua Samsuri, para lulusan perlu selalu optimis dan bekerja keras. Orang yang selalu optimis, urainya, akan selalu melihat kemudahan, meski sebetulnya yang ada dihadapannya adalah kesulitan. Sementara, orang yang pesimis akan selalu melihat kesulitan, meski yang ada dihadapannya justru peluang.
Namun, lanjut Samsuri, optimis saja tidak cukup. Sikap optimis harus diikuti dengan kerja keras. Ia kemudian mengutip pesan Sang Proklamator, Bung Karno, 'Kalau ingin mendapatkan mutiara, Anda harus berani menyelam ke laut yang paling dalam sekalipun'.
”Jadi, kalau lulusan Presuniv ingin mendapatkan sesuatu yang lebih, sesuatu yang istimewa, mereka harus mau bekerja keras," papar Samsuri.
Untuk pesan yang terakhir, tegas Samsuri, jalani kehidupan dengan akhlak mulia. “Orang yang berakhlak mulia selalu santun dalam perkataan dan perbuatan, selalu menghormati orang tua dan sesama, dan bersikap rendah hati,” ungkapnya.
Orang yang rendah hati, lanjut Samsuri, akan selalu mau mendengar saran dan pendapat dari orang lain. Sementara, orang yang sombong selalu merasa dirinya bisa melakukan segalanya sendirian.
Menurutnya, orang yang rendah hati pasti akan menjadi lebih cepat maju dan sukses ketimbang yang sombong. Namun, ia menegaskan bahwa orang yang sukses itu bukan berarti yang paling tinggi jabatannya, paling banyak gelarnya, dan paling kaya.
“Orang yang sukses adalah mereka yang memberikan manfaat paling banyak bagi masyarakat dan sesamanya," tutup Samsuri.
Hadir dalam upacara wisuda tersebut pendiri Presuniv yang juga Chairman Grup Jababeka Dr. Setyono Djuandi Darmono, dan para pengurus yayasan lainnya, serta Ketua Dewan Pengawas YPUP Dr. Drs. Chandra Setiawan, MM, Ph.D., dan anggota dewan pengawas lainnya, tamu-tamu undangan, serta orang tua para lulusan.