PT Krakatau Tirta Industri Lakukan Sinergi dengan IPB

Oleh : Herry Barus | Selasa, 23 Agustus 2022 - 11:54 WIB

INDUSTRY.co.id - Bogor- Sebagai bagian dari dukungan terhadap peningkatan peran dunia akademis, khususnya di bidang penelitian, anak usaha KRAS yang memiliki core competency di bidang pengolahan air, yaitu PT Krakatau Tirta Industri (KTI), menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Kerja sama dilaksanakan melalui penandatanganan nota kesepahaman antara KTI dengan IPB yang dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara KTI dengan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Sentul, Bogor pada 18 Agustus 2022. Hadir dalam kegiatan tersebut Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria, S.P. dan M.Si., Dekan Fateta IPB Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto, M.Agr. beserta jajaran rektorat IPB dan dekanat Fateta IPB. Turut hadir Direktur Utama KTI Alugoro Mulyowahyudi beserta jajaran direksi, senior manajer, dan staf.

Alugoro menyampaikan bahwa penandatanganan nota kesepahaman dengan IPB dan perjanjian kerja sama dengan Fateta IPB merupakan bagian dari kerja sama yang sudah dilaksanakan hampir dua dekade yang lalu. “Kami dan IPB sudah menjalin kerja sama sejak sekitar tahun 1998 dan fokus kerja sama kami mengenai pengelolaan daerah aliran sungai (DAS). Awalnya hanya mencakup DAS Cidanau dan saat ini berkembang hingga beberapa DAS lain dan waduk, antara lain DAS Cipasauran dan Waduk Nadra Krenceng,” terang Alugoro. Dalam kerja sama antara KTI dengan IPB maupun Fateta IPB, peran KTI adalah mendukung penyelenggaraan penelitian yang dilaksanakan Fateta IPB berkaitan dengan DAS sebagaimana scope yang disepakati dalam perjanjian kerja sama. Penelitian-penelitian yang diselenggarakan IPB, khususnya Fateta IPB, bekerja sama dengan KTI telah mendorong lahirnya banyak ilmuwan, baik tingkat pendidikan strata 2 (S2/program master) maupun strata 3 (S3/program doktoral). Selain itu, beberapa penelitian turut mengantarkan IPB pada seminar internasional di Jepang pada tahun 2018.

Lebih dari itu, IPB dan Fateta IPB berperan dalam mendukung penataan pola kontribusi sosial dan lingkungan hidup KTI sebagai perusahaan yang mendayagunakan sumber daya alam. IPB mendukung KTI berkenaan dengan kegiatan program jasa lingkungan yang esensinya mendukung pemeliharaan hulu sungai dengan memberikan kompensasi kepada kelompok tani hutan yang mengelola sejumlah luasan area tanah untuk jumlah tegakan di atas lahan tersebut. Hal ini kemudian menjadi salah satu faktor KTI diganjar Penghargaan Kalpataru dari Pemerintah RI tahun 2013 sebagai manifestasi dari kepedulian KTI atas pengelolaan DAS Cidanau.

Arif Satria di sela-sela seremoni penandatanganan nota kesepahaman dan perjanjian kerja sama menyampaikan IPB senantiasa mendukung kegiatan bisnis KTI. “Kami berharap bahwa semoga kerja sama antara kami dengan KTI dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang kita rencanakan bersama,” ujar beliau. Slamet Budijanto mengamini keterangan Rektor IPB tersebut. “KTI berkontribusi untuk mendukung penelitian kami, khususnya di bidang DAS. Kedepan kami yakin kerja sama ini akan terus melahirkan inovasi berkaitan dengan teknologi pertanian maupun pengelolaan lingkungan hidup,” ujar beliau.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama KRAS, Silmy Karim, memberikan apresiasi kepada manajemen KTI dan terus mendorong agar semua anak perusahaan di bawah

KRAS melakukan kerjasama sinergis dengan Perguruan Tinggi dalam rangka memanfaatkan kompetensi dan keilmuan yang dimiliki oleh Perguruan Tinggi untuk meningkat daya saing KRAS.

Support KTI Terhadap Riset dan Lingkungan Hidup

Pada hari yang sama, KTI turut diundang dalam kegiatan focus group discussion yang diselenggarakan oleh salah satu badan usaha berkenaan dengan prospek pengembangan salah satu bisnis di kawasan Sulawesi. Dalam kesempatan tersebut, Alugoro hadir sebagai salah satu pembicara yang menyampaikan mengenai Teknologi Pengolahan Air Bersih/Minum dan Peluang Bisnisnya. Beliau menyampaikan bahwa KTI akan senantiasa mendukung rencana pengembangan prospek-prospek bisnis di Indonesia. Hal tersebut termasuk juga untuk penjajakan maupun pengembangan agro-eko-wisata, holtikultura, maupun green energy berikut risetnya. “Kami siap untuk support pengembangan bisnis tersebut,” ujar beliau. (*)