Kemendag Serius Penetrasi Pasar Ekspor ke Negara Nontradisional

Oleh : Herry Barus | Jumat, 11 Januari 2019 - 10:28 WIB

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita

INDUSTRY.co.id - Jakarta- Kementerian Perdagangan membidik ekspor tumbuh 7,5 persen pada 2019, berarti angka tersebut mendekati realisasi ekspor yang dicapai periode Januari-November 2018 yakni 7,47 persen.

"Kami targetkan 7,5 persen, ini memang masih ditetapkan di rapat kerja Kemendag, karena masih perlu pembicaraan lebih lanjut dengan kementerian lain," ungkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Kamis (10/1/2019)

Menurut Mendag, angka tersebut realistis dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian global yang masih dibayangi perang dagang.

Kendati tidak berdampak langsung kepada Indonesia, perang dagang yang terjadi mengimplikasi negara-negara tujuan ekspor ekspor Indonesia.

Untuk meningkatkan kinerja ekspor, lanjut Mendag, selain menyasar pasar tradisional seperti China, AS, Jepang, Malaysia, Filipina, Korea Selatan, dan Thailand, Kemendag juga serius melakukan penetrasi pasar ekspor ke negara-negara nontradisional.

Pada 2018, Kemendag berhasil mendorong peningkatan pertumbuhan nilai ekspor di negara nontradisional seperti Bangladesh sebesar 15,9 persen, Turki 10,4 persen, Myanmar 17,3 persen, Kanada 9,0 persen, Selandia Baru 16,8 persen, Polandia 23,3 persen, Nigeria 17,3 persen. 

“Pembukaan lebih banyak akses pasar ekspor, kami lakukan dengan aktif menambah perjanjian perdagangan internasional baru, dan secara simultan diimbangi dengan kegiatan misi dagang, untuk mendongkrak peningkatan ekspor di negara-negara nontradisional,” ungkap Mendag Enggar. 

Tahun ini, Kemendag menargetkan penyelesaian dan penandatanganan 12 perjanjian perdagangan, yakni Indonesia-Mozambik Preferential Trade Agreement (PTA), Indonesia-Tunisia PTA, ASEAN Trade in Services Agreement (ATISA), dan 1st Protocol to Amend of ASEAN Japan Comprehensive Economic Partnership Agreement (Investment and Services).

Selanjutnya, Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia-Iran PTA, Indonesia-Maroko PTA, Indonesia-Turki CEPA, Indonesia-Korea CEPA, Indonesia-Uni Eropa CEPA dan RCEP.(Ant)

Komentar Berita

Industri Hari Ini

BRI Gelar Hari Ibu

Minggu, 22 Desember 2024 - 19:58 WIB

Peringati Hari Ibu, BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Kelompok Usaha Wanita di Yogyakarta

Terdapat banyak cara yang dilakukan dalam memaknai Hari Ibu yang dirayakan setiap tanggal 22 Desember. Dalam memeriahkan Hari Ibu, BRI Peduli selaku payung dari program Tanggung Jawab Sosial…

Mitsubishi Xpander

Minggu, 22 Desember 2024 - 18:35 WIB

Dukung Loyalitas Konsumen, Mitsubishi Luncurkan Program Rainy Campaign dan Kilau Tahun Baru

Menyambut musim hujan di akhir tahun 2024, PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kembali meluncurkan program layanan purna jual bertajuk “Rainy Campaign” dan “Kilau…

Mitsubishi Xforce Ultimate with Diamond Sense (Ultimate DS)

Minggu, 22 Desember 2024 - 18:33 WIB

Tampil Menawan, Mitsubishi XForce Kini Dilengkapi Segudang Fitur Keselamatan

PT Mitsubishi Motor Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) memperkenalkan varian terbaru dari model Mitsubishi XForce yaitu, Mitsubishi Xforce Ultimate with Diamond Sense (Ultimate DS) di ajang…

nama Hafferson Manurung sebagai Managing Director menjadi sorotan utama. Ia telah memimpin perusahaan menuju era baru kesuksesan di dunia teknologi.

Minggu, 22 Desember 2024 - 15:07 WIB

Hafferson Manurung, Arsitek Dibalik Kesuksesan NTT DATA Business Solutions Indonesia

Dalam beberapa tahun terakhir, NTT DATA Business Solutions Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang spektakuler, memperluas jaringan pelanggan hingga ratusan perusahaan lintas industri. Di balik…

Jurnalis trip dan Literasi bersama BNI dan CIMB Niaga berbagi di NTT

Minggu, 22 Desember 2024 - 12:35 WIB

BNI, CIMB Niaga & CIMB Niaga Finance Berikan Bantuan Penunjang Pendidikan ke Siswa SDN Bhagaroga - NTT

Pendidikan merupakan hak dasar setiap anak, yang dapat membuka pintu kesempatan menuju masa depan yang lebih baik. Namun, tidak semua anak memiliki akses yang sama terhadap pendidikan yang berkualitas.