Menteri ESDM, Ignasius Jonan, Keras Kepala Tapi Suka Terjun di Lapangan
Oleh : Kormen Barus | Minggu, 08 April 2018 - 09:40 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan (Rino/INDUSTRY.co.id)
INDUSTRY co.id - Jakarta, Menteri ESDM, Ignasius Jonan, memiliki selera humor yang bagus.Semua pandangannya, disampaikannya dengan ceplas-ceplos, namunkritis dalam mengomentari berbagai macam topik yang terhangat saat ini.
Sosoknya memberikan warna tersendiri dalam Kabinet Kerja.
PaK Jonan, demikian Ignasius Jonan disapa, bukanlah orang baru di pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Dia pernah menjabat menteri perhubungan di Kabinet Kerja. Tapi saat itu, belum satu periode, Jonan dicopot.
Meski begitu, ternyata Jokowi masih membutuhkan tenaganya. Jonan kemudian kembali dilantik menjadi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (Menteri ESDM).
Presiden Joko Widodo, rupanya terkesan dengan karakter yang ada pada mantan Menteri Perhubungan itu, sehingga dirinya mempunyai alasan menarik kembali Ignasius Jonan ke dalam Kabinet Kerja Jokowi.
Menurut Jokowi, Jonan merupakan sosok profesional yang dikenal berani dan punya kompetensi.
"Saya kira semuanya sudah kenal. Tidak usah saya kenalkan juga sudah sangat terkenal," ucap Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat, 14 Oktober 2016.
Dibalik nama Jonan yang sudah banyak diketahui publik, Presiden juga tak segan mengapresiasi sikap keras mantan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia itu. "Keras kepala tapi suka terjun di lapangan," ucap Jokowi.
Presiden Jokowi seperti begitu berharap pada sosok kelahiran Singapura, 21 Juni 1963 itu.
Apalagi tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tidak mudah.
Meski demikian, Jokowi yakin persoalan yang ada di sektor energi dan mineral bisa dituntaskan. Pemilihan Jonan sebagai menteri ESDM semata-mata karena urusan manajemen.
Apalagi Jonan dinilai sukses dalam melakukan transformasi PT KAI.
Selama memimpin KA, Jonan kerap diundang jadi pembicara atau narasumber diberbagai lembaga untuk membagikan pengalamannya.
Staf-stafnya yang ada di lingkungan PT KAI dan grup, kala itu, sangat merasakan pandangannya yang berdampak baik pada mereka dan KAI.
Terutama bagaimana Jonan membangun citra dan komunikasi positif.
Dalam pelbagai pertemuan atau rapat dengan karyawan KAI, semuanya berlangsung dalam suasana santai dan diselingi canda tawa. Jonan memiliki selera humor yang bagus.
Semua pandangannya, disampaikannya dengan ceplas-ceplos, namun kritis dalam mengomentari berbagai macam topik yang terhangat saat ini.
Tema diskusi, semua dipaparkannya dalam balutan penuh humor. Candanya selalu menggelitik perut para audiens.
Sebenarnya, nama Ignasius Jonan baru mencuat setelah diangkat sebagai Direktur Utama PT KAI pada 2009 oleh Menteri BUMN kala itu, Sofyan Djalil.
Padahal, Ignasius Jonan sama sekali belum pernah berkarier di bidang bisnis transportasi, apalagi kereta api.
Karier sebelumnya berkisar di bidang finansial, menjabat direktur di Citibank dan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia.
Sejak saat itu hingga kini, publik mengenalnya sebagai menteri yang fenomenal.
Ia juga termasuk salah satu pejabat yang memiliki etos kerja yang tinggi dan nyali yang luar biasa.
Karena Jonan memang kerap bersentuhan dengan masalah yang cukup rumit.
Namun semua persoalan itu selalu ia selesaikan dengan ide cemerlang.
Hal inilah yang membuatdi masa jabatannya di KAI, Ignasius Jonan sukses membalikkan kerugian Rp 83,5 miliar pada 2008 menjadi keuntungan Rp 154,8 miliar pada 2009.
Peremajaan sarana pada masa kepemimpinannya mengangkat citra kereta api sampai menjadi moda transportasi umum pilihan masyarakat.
Tak hanya itu, kedisiplinan dan dedikasi tinggi yang Ignasius Jonan terapkan makin menertibkan bisnis kereta api milik negara itu.
Apalagi usai pemberitaan soal Ignasius Jonan tidur di kereta demi mengawasi pelayanan maksimal kereta api ekonomi menjadi viral.
Ragam Terobosan
Tak hanya sampai di situ. Selama menjadi Menteri ESDM Ignasius Jonan, banyak melakukan terobosan terobosan besar.
Seperti melakukan negosiasi dengan PT Freeport Indonesia (PT FI), sehingga bersedia melepaskan 51% sahamnya untuk Pemerintah Indonesia.
Pelepasan saham 51% yang merupakan simbol kedaulatan negara tersebut, diminta Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo agar dapat diselesaikan sebelum akhir April 2018.
Kemudian, Keputusan Menteri ESDM Ignasius Jonan juga, soal harga batu bara khusus untuk kelistrikan.
Dia berani menentukan patokan harga batu bara untuk kebutuhan dalam negeri ( Domestic Market Obligation / DMO) khususnya kelistrikan, yang bisa diterima pengusaha batu bara di satu sisi, dan PT PLN di sisi lain.
Mengingat harga batu bara di pasar internasional yang sedang melambung tinggi hingga di atas US$ 100 per ton.
Menteri ESDM telah menetapkan harga batubara untuk listrik nasional senilai US$ 70 per ton.
Penetapan tersebut ditandai dengan diterbitkannya Keputusan Menteri ESDM Nomor 1395K/30/MEM/2018 tentang Harga Batubara untuk Penyediaan Tenaga Listrik untuk Kepentingan Umum.
Harga jual batubara untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan mengacu pada Harga Batubara Acuan (HBA).
Saat harga batubara naik maka PLN membeli batubara dari pengusaha dengan harga US$ 70 per ton.
Begitupun sebaliknya, jika harga turun, PLN tetap membeli dengan nominal tersebut.
Menteri ESDM Jonan tentu telah melalui pertimbangan yang panjang dan melibatkan pengusaha dan PT PLN dengan kepentingannya masing-masing.
Pengusaha dengan kepentingan bisnis, PLN dengan kepentingan masyarakat yakni mempertahankan tarif listrik tidak naik sesuai arahan Presiden Jokowi.
Pada akhirnya Jonan mampu menghasilkan formula yang menjembatani kepentingan keduanya.
PLN bisa bernapas lega karena jauh di bawah HBA atau harga pasar.
PLN bisa bernapas lega karena saat ini PLTU yang menggunakan batu bara sebagai energi primer sebanyak 59.06 persen.
Dengan HBA yang ditentukan ini jelas akan sangat berpengaruh terhadap kondisi keuangan PLN menjadi lebih sehat lagi ditengah keinginan pemerintah untuk tidak menaikan Tarif Dasar Listrik sampai 2019.
Menteri ESDM baru baru ini juga melakukan penataan puluhan regulasi dan perizinan yang dinilai tumpang tindih dan sudah tidak relevan lagi.
Sejauh ini, sebanyak 90 regulasi dan 96 sertifikasi/rekomendasi/perizinan di sektor ESDM dicabut.
Regulasi dan perizinan tersebut tersebar pada subsektor minyak dan gas bumi (migas), mineral dan batubara (minerba), ketenagalistrikan, energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) juga regulasi pada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Badan Pengatur Hilir Migas (BPH Migas).
"Regulasi yang dicabut atau direvisi totalnya adalah 90 dan sedangkan sertifikasi/rekomendasi/perizinan sebanyak 96. Jadi, totalnya ada 186," ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Menteri Jonan melanjutkan penyederhanaan perizinan merupakan amanat Presiden RI Joko Widodo agar menumbuhkan daya saing ekonomi buat dunia usaha.
"Sesuai arahan Bapak Presiden bahwa kita harus business friendly, investment friendly. Tujuannya supaya kita dapat menciptakan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi akan tetap bisa meningkat," imbuh Menteri Jonan.
Dari total 90 regulasi yang telah disederhanakan, rinciannya adalah sebagai berikut.
Sebanyak 18 regulasi dari migas, 20 regulasi ketenagalistrikan, 32 pada minerba, 5 regulasi EBTKE, 12 aturan pelaksanaan pada SKK Migas dan 3 regulasi pada BPH Migas.
Sementara dari 96 sertifikasi/rekomendasi/perizinan yang dicabut adalah 23 datang dari migas, 64 dari minerba dan 9 dari EBTKE.
Komentar Berita