Mempelajari Tradisi Arab di Kampung Al Munawar, Palembang

Oleh : Chodijah Febriyani | Jumat, 25 Agustus 2017 - 10:55 WIB

Kampung Al Munawar, atau Kampung Arab di Palembang, Sumatera Selatan (Chodijah Febriyani/Industry.co.id)
Kampung Al Munawar, atau Kampung Arab di Palembang, Sumatera Selatan (Chodijah Febriyani/Industry.co.id)

INDUSTRY.co.id, Palembang - Tak hanya Sungai Musi, dan kuliner khasnya Pempek Palembang, pemerintah provinsi Sumatera Selatan ingin menata kembali potensi destinasi wisatanya untuk menarik dan mendatangkan wisatawan ke Palembang.

Di kota yang terpilih sebagai tuan rumah Asian Games 2017 ini, memiliki segudang cerita sejarah dibalik objek wisatanya yang patut para pelancong jelajahi, mulai dari sejarahnya, keindahannya, budaya, dan adat istitadat.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Irene Sinaga mengatakan ingin kembali mengembangkan 10 kampung bersejerah di Palembang, salah satunya yakni Kampung Al Munawar atau yang disebut Kampung Arab. Kampung yang terletak di tepi sungai Musi ini, memiliki sejumlah cerita di dalamnya dan merupakan sebagai salah satu destinasi wisata religi di Palembang.

Untuk mencapai kampung ini, ada dua jalur yang dapat dilewati yakni menggunakan perahu getek atau perahu masyarakat yang bisa disewa sambil menikmati semeriwingin angin dan menikmati suasana sungai Musi atau dengan menggunakan jalur darat. Kampung yang terletak di wilyah 13 Ulu, dekat tepi Sungai Musi, Palembang ini, mempunyai segudang cerita sejarah yang perlu diulik oleh para penggemar sejarah dan para wisatawan.

Menurut pemandu wisata lokal kampung arab, Ale Shihab kepada Industry.co.id, saat menyambangi ke Kampung Arab tersebut, Rabu (23/8/2017), Ia menceritakan dahulu kala tepatnya 300 tahun lalu ada seorang saudagar kaya dari Yaman, Habib Abdurrahman Al Munawar, Ia berdagang dari melalui jalur Gujarat, lalu ke Singapura, Malaysia lalu ke Bangka Belitung hingga sampai ke Palembang.

"Kampung ini sendiri memilki 64 kepala keluarga yang berisini empat hingga lima kepala keluarga di dalam satu rumah," katanya.

Di Kampung Arab sampai saat ini sudah sampai keterunan ke delapan yang sudah menetap di kampung tersebut. Keunikan lainnya, kampung ini memiliki rumah tua yang berumur 200 tahun bahkan ada yang berumur 300 tahun. Keunikan lainnya, di kampung ini para wisatan bisa sambil berfoto-foto yang berlatar belakang rumah penduduk asli kampung arab.

Warnanya yang cerah, serta dekorasi rumah yang unik pun menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Saat pertama kali masuk ke kawasan kampung Arab ini, kami semua disuguhi dengan warna-warni dari rumah-rumah tua khas Arab. Suasannya sangat asri dan sejuk. Banyak anak-anak yang bermain bersama teman-temannya melengkapi perjalanan Kami ke Kampung Arab.

Menurut Ale, penduduk Kampung Al Munawar juga memiliki sebuah tradisi unik yang telah diwariskan turun temurun. Seperti, saat menikah, yang lelaki beserta rombongan berkumpul di Musolah, sedangkan pengantin perempuan dan rombongannya menunggu di Rumah Kembar Laut. Lalu, ada acara arak-arakan, dan hanya pengantin laki-laki yang boleh masuk ke dalam rumah ini untuk menemui si pengantin perempuan.

Selain itu, Mereka semua memiliki tali darah persaudaraan sehingga tidak membolehkan mereka untuk menikah dengan orang di luar kampung. Namun, aturan ini hanya berlaku untuk para perempuannya saja. Lalu, pada hari Jumat, merupakan hari libur kami semua, dan kami berkumpul untuk makan bersama-sama.

Bagi wisatawan atau pengunjung yang ingin berwisata ke Kampung Al Munawar, selain menelusuri rumah-rumah tua, para wisatawan bisa mencicipi kuliner khas kampung Arab ini. Ale, menyediakan paket untuk delapan orang dengan harga Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta, tergantung menu yang ingin dipesan.

"Kami menyuguhkan menu makan siang berupa nasi mandi, kari ayam, gulai kambing, salad sayur bumbu kacang, sambal setan, dan kopi robusta" jelas Ale.

Nasi mandi sendiri merupakan nasi khas India yang menurutnya menggunakan olahan dari susu rendak lemak. Lalu, gulai kambing yang tidak menggunakan santan melainkan dengan kelapa sangrai. Lalu olahan sambal setannya terdiri dari cabai rawit hijau, dan jeruk limau. Tak lupa, untuk menetralisrkan makanan di dalam tubuh, Ale menyediakn kopi robusta.

Untuk memasuki kawasan tersebut, para wisatawan hanya perlu merogoj kocek Rp 3 ribu saja dan sudah menikmati suasana khas persis di Arab. "Hari kerja pengunjungnya bisa mencapai 100 orang, sedangkan di akhir pekan bisa mencapai 300 hingga 500 orang," pungkas Ale.

Kampung Al Munawar ini memiliki berbagai jenis rumah yang berumur ratusan tahun seperti, Rumah Kembar Laut, Rumah Kembar Darat, Rumah Tinggi atau Rumah Gudang, Rumah Limas, Rumah Madrasah, Rumah Kaca, Rumah Indis dan Rumah Kapiten Arab.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Bendungan Sidan

Kamis, 14 November 2024 - 10:57 WIB

Segera Rampung Dukung Pariwisata Bali, Bendungan Sidan Suplai Air Baku Bagi 1.3 Juta Jiwa

Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mendampingi Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau pembangunan Bendungan…

DPMPTSP DKI Jakarta perluas kampanye publik urus izin sendiri itu mudah, denganenggelar perlombaan mendongeng tingkat Nasional.

Kamis, 14 November 2024 - 10:38 WIB

Melalui Dongeng, DPMPTSP DKI Jakarta Kenalkan Nilai-nilai Perizinan Sejak Dini

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta, kembali sukses menyelenggarakan Lomba Mendongeng “Sebuah Pesan…

PLTS Atap

Kamis, 14 November 2024 - 10:17 WIB

Komitmen RE100, MANE Indonesia Gunakan 100% Sumber Energi Terbarukan

Tergabung dalam Perusahaan RE100 (Renewable Energy 100), MANE Indonesia, perusahaan global di industri flavor & fragrance yang berkantor pusat di Perancis, menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan…

Menekraf Teuku Riefky dalam sambutannya saat membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Pengembangan Investasi yang diselenggarakan Kemenparekraf/Baparekraf, di The Ritz-Carlton Hotel Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Kamis, 14 November 2024 - 07:16 WIB

Menekraf Teuku Riefky Ajak Stakeholder Dukung Ekraf Sebagai Mesin Baru Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya mengajak seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) menyatukan visi dan upaya bersama dalam mendukung…

Direktur Investment Banking Capital Market BRIDS Kevin Praharyawan (tengah) menyampaikan pemaparan seputar Go Public di Pasar Modal pada acara Go Public Talkshow

Kamis, 14 November 2024 - 06:41 WIB

BRIDS: Pasar Modal Tawarkan Endless Possibilites untuk Perusahaan Raih Pendanaan Segar

Di tengah berkembangnya bisnis melalui Pasar Modal Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas (“BRIDS”) sebagai salah satu Penjamin Pelaksana Emisi teraktif di Pasar Modal Indonesia, terus mendukung…